Tahapan Rehabilitasi Pengguna Narkoba

BANYAK yang beranggapan bahwa apabila pengguna narkotika sudah direhabilitasi berarti sudah sembuh, padahal tidak dapat dikatakan seperti itu. "Dalam hal rehabilitasi pengguna narkotika, istilah yang digunakan adalah 'pulih'," kata Yohana Maria Viane, Asiten Konselor BNN Kota Yogyakarta, Rabu (15/7/2020).
Dijelaskannya, pengguna yang sudah memakai narkotika tidak dapat kembali seperti semula karena sistem saraf pusatnya sudah terganggu akibat dari penggunaan narkotika tersebut. Adanya indikator 'pulih' tersebut juga akan sulit tercapai tanpa ada niat/ keinginan/ tekad yang bulat dari klien sendiri.
Dalam layanan rehabilitasi, kata Yohana, petugas pelaksana rehabilitasi (atau yang biasa disebut konselor, assesor, atau pendamping) hanya bertugas memfasilitasi, membantu dan mendampingi klien dalam perkembangan/ perubahan perilakunya terhadap penggunaan narkotika. "Jadi dapat dikatakan pulih atau tidaknya seorang pengguna adalah tanggungjawab si pengguna itu sendiri," tandasnya.
Pada saat berjalannya layanan, tambahnya, rehabilitasi ada proses tahapan perubahan perilaku yang dialami klien yaitu mulai dari pra-kontemplasi, kontemplasi, preparasi, aksi, maintenace/ pemeliharaan, hingga bisa kembali relaps lagi.
1. Pra-kontemplasi, pengguna cenderung masih denial atau menyangkal terkait penggunaan narkotika/zat lainnya.
2. Kontemplasi, pengguna mulai memikirkan keuntungan dan kerugian akibat dari penggunaan narkotika/ zat lainnya. Pada tahap ini pengguna diajak untuk membangun kesenjangan dalam dirinya terkait positif negatif atau pro dan kontra apabila tetap menggunakan anrkotika/ zat lainnya.
3. Preparasi,pengguna sudah ada keinginan untuk merubah kebiasaannya (menggunakan narkotika), biasanya dibantu dengan instrumen penggariskesiapan oleh konselor.
4. Aksi, pengguna mulai melaksanakan rutinitas barunya, biasanya diawali dengan bantuan jadwal harian.
5. Maintenance/ Pemeliharaan, pengguna mempertahankan untuk tidak menggunakan narkoba lagi, mempertahankan dengan rutinitas/ hal-hal baru/ kegiatan yang positif lainnya.
6. Relaps,pengguna kambuh, pengguna kembali menggunakan narkotika lagi, biasanya dipengaruhi oleh triggers (faktor-faktor pemicu) sehingga klien otomatis akan kembali ke fase awal lagi setelah keadaan ini. (Mus)
BERITA TERKAIT
BKKBN dan BPS Bentuk Desa Cantik
5 Imbauan KBRI Ankara untuk WNI di Turki
Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir di Harlah 1 Abad NU
Diungkap Bea Cukai, Pengiriman Rokok Ilegal Pakai Mobil Pribadi
Sama Seperti Indonesia, Malaysia Juga akan Mengalami Cuaca Ekstrem
Airlangga Resmikan Kawasan Sains dan Teknologi
Gus Miftah Raih Sarjana di Unissula, Sidang Skripsi Bikin Rekor
Warganet Gaungkan Tagar Pray for Turkey di Twitter
Sukseskan Pelaksanaan MBKM, UTY Gandeng 25 Perusahaan
Bapak Tega 'Garap' Putri Kandung Sendiri
Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir Sambut Harlah 1 Abad NU
Wafatnya Pendiri Fo Guang Shan Master Hsing Yun di usia 97 tahun
Presiden Jokowi Kumpulkan Mahfud Md hingga Ketua KPK, Bahas Apa?
Tangkap Komplotan Pencuri Mobil, Anggota Babinsa Terima Hadiah Sepeda Motor
Mulai Tahun Depan Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Negara
Kasus Kekerasan 2019, Hisyam Thole dan Budi Cahyono Berdamai
Semua Lapangan Usaha Positif, Ekonomi DIY 2022 Tumbuh 5,15 Persen
Delegasi ATF Diajak Post Tour Explore Bantul
Waspada Cuaca, Potensi Hujan Lebat di Pegunungan
Post Tour ATF 2023, Pj Bupati Ajak Delegasi Menari dan Makan Durian
Peserta ATF Naik Gerobak Sapi, Lihat Penangkaran Burung Hantu di Lereng Merapi