Pemberantasan HIV/AIDS Terhambat Tabu dan Stigma

Ilustrasi (Foto:doc)
Kepala UNAIDS, sebuah komite bersama untuk program HIV-AIDS di PBB, mengatakan pengujian virus HIV penting untuk mencapai tujuan memberantas virus itu selambat-lambatnya pada 2030. Tetapi pejabat-pejabat PBB mengatakan kepada VOA bahwa upaya tersebut di banyak negara terhambat karena tabu sosial dan stigma yang melekat pada AIDS dan penyakit terkait HIV lainnya.
Hanya beberapa tahun yang lalu sulit mendapatkan perawatan bagi semua orang yang terinfeksi virus yang dapat menyebabkan AIDS dan penyakit lain. Tetapi kini, para pejabat kesehatan berharap dapat memberantas virus mematikan itu selambat-lambatnya pada tahun 2030.
“Pada tahun 2001, di Afrika Selatan hanya ada 90 orang yang mendapat perawatan layanan publik. Kini ada sekitar 4,3 juta orang yang mendapat perawatan,” kata Michel Sidibe, Direktur Eksekutif UNAIDS.
Michel Sidibe adalah pejabat PBB yang bertanggungjawab atas upaya global untuk memberantas HIV. Ia mengatakan kemajuan telah dicapai berkat solidaritas antar negara dan kerjasama antara sektor publik dan swasta. Dengan semakin efektifnya pengobatan dan ketersediaan perawatan, sebagian besar negara-negara Afrika kini berhasil mengendalikan penyakit tersebut. Tetapi belum semua.
“Afrika Barat, Afrika Tengah, benar-benar masih tertinggal. Ketika ada 61 persen orang di seluruh dunia yang mendapat perawatan, di kawasan ini hanya ada 35 persen orang yang mendapat perawatan,” kata Sidibe.
Upaya-upaya harus ditingkatkan di negara-negara yang tertinggal itu.
“Kami masih memiliki cakupan rendah dalam hal perawatan untuk anak-anak dan kami harus benar-benar mempercepat tindakan di bidang itu,” kata Sidibe.
Tabu budaya adalah rintangan lain dalam memberantas penyakit ini. Sidibe mengatakan sebagian besar laki-laki Afrika berusia 25-39 tahun menghindari tes HIV karena stigma yang melekat, dan mereka terus menyebarluaskan virus itu tanpa sadar. Ditambahkannya, dalam masyarakat seperti itu, harus ada upaya-upaya agar tersedia “uji-mandiri.”
“Pendekatan yang berpusat pada keluarga dan juga pendekatan berbasis masyarakat akan menjadi upaya utama kita di masa depan, jika kita ingin benar-benar menjangkau jutaan orang yang belum tahu status mereka dan masih terus menulari orang lain,” kata Sidibe.
Konferensi UNAIDS mendatang akan memusatkan perhatian pada perbaikan program pencegahan, khususnya bagi kelompok-kelompok paling rentan seperti pecandu narkoba, pekerja seks dan homoseksual. Sidibe mengatakan penting untuk memahami bahwa HIV bukan kasus terisolasi, tetapi terkait dengan kanker rahim, TBC, kesehatan ibu dan masalah lain.
Sejak kasus pertama HIV dilaporkan lebih dari 35 tahun lalu, 78 juta orang telah terinfeksi HIV, dan 35 juta meninggal karena penyakit terkait AIDS. UNAIDS memulai operasinya pada1996 untuk memacu upaya dan inovasi lokal, yang pada akhirnya akan memasukkan HIV sebagai sesuatu yang hanya ada dalam sejarah.(*)
BERITA TERKAIT
Sleman City Hall Siap Hadirkan Suasana Liburan Seru Bagi Pet Lovers di Bulan Juni
Resmi Jabat Ketua DPRD Jawa Tengah, Ini Harapan Sumanto
SOREC UGM Gelar Seminar Nasional Tantangan Repolitisasi dan Menakar Kepemimpinan
Alumni Berikan Beasiswa 1 Tahun untuk 20 Pendaftar Pertama SMP 17'1
Segini Besaran Gaji ke-13 PNS Cair Hari Ini
Mengenal Perguruan Silat Kartika Nusa
Jokowi Pastikan Nonton Konser Coldplay
Tak Sampai 15 Menit, Tiket Timnas Indonesia Vs Argentina Ludes Terjual
Gaji ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini
PPIH Imbau Jemaah Jangan Selfie Berlebihan di Depan Kabah
Filateli, Perekam Jejak Sejarah dan Wajah Kota Yogyakarta
Pos Indonesia Tingkatkan Penerapan Digital Sebagai Alat Bantu Kerja Penyaluran Bansos
Protect Sport Rally Team Yogya Juara di Magelang
Transisi Ke Kendaraan Listrik Tekan Emisi 6,9 juta ton CO2
Atlet PB Mandala Jayapura Tampil di Polytron Walikota Cup
77 Persen Jemaah Haji Gelombang 1 Mendarat di Madinah
Situs Liyangan, Jejak Desa Mataram Kuno
Penyakit LSD Meluas, Peternak Kambing Malah Sumringah
Tahanan Polresta Meninggal, Orang Tua Lapor Polisi
Curi Laptop, Dua Pemuda Ini Diringkus Polisi
Soal Bentrok Besar di Yogya Semalam, Begini Kata Sultan