5 Keuntungan Donor Danar Bagi Tubuh

Ilustrasi. Foto: Okezone
KEBUTUHAN darah di Indonesia memang sangat tinggi, sayangnya ketersediaan kantung darah di PMI masih belum dapat mencukupinya. Karenanya, tidak ada salahnya kita ikut mendonorkan darah loh. Selain membantu orang lain, ada efek positifnya juga.
Donor darah tidak hanya menguntungkan bagi penerimanya saja, tapi juga bermanfaat untuk pendonornya. Berikut beberapa manfaat donor darah yang harus Anda ketahui:
1. Bikin lebih bahagia
Sebuah penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa pendonor yang ingin menolong sesana berisiko lebih rendah mengalami kematian dini ketimbang yang mendonor karena kepentingan sendiri atau bahkan tidak mendonorkan sama sekali.
Tak hanya itu, menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan juga akan membuat kita merasa lebih bahagia. Rasa bahagia ini bisa ditumbuh karena Anda merasa berguna dan bermanfaat untuk orang lain.
2. Mencegah penyakit jantung
Kegiatan yang dapat menyelamatkan nyawa orang ini ternyata dapat menurunkan kekentalan darah jika dilakukan secara teratur. Kekentalan darah sendiri merupakan salah satu faktor yang berperan dalam meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Jika darah yang mengalir di dalam tubuh terlalu kental, maka risiko terjadinya gesekan antara darah dan pembuluh juga semakin tinggi. Jika sudah terlanjur terjadi gesekan, maka sel-sel dinding pembuluh bisa mengalami kerusakan yang pada akhirnya memicu terjadinya penyumbatan (ateroskrelosis).
3. Membantu menurunkan berat badan
Anda berencana menurunkan berat badan? Cobalah rutin donor darah. Pasalnya, kegiatan ini bisa jadi cara efektif untuk membakar kalori yang menumpuk dalam tubuh.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of California, San Diego Amerika Serikat, rata-rata orang dewasa dapat membakar 650 kalori saat memberikan 450 ml darahnya, lho! Meski efektif membakar kalori, tapi perlu diingat juga bahwa kegiatan ini tidak dapat dijadikan sebagai pilihan program penurunan berat badan.
Anda tetap harus menerapkan pola hidup sehat dengan memperhatikan asupan makanan dan olahraga secara teratur supaya dapat mencapai berat badan yang ideal.
4. Menurunkan risiko kanker
Dengan menjadi pendonor, Anda berarti ikut membantu tubuh dalam membuang kelebihan zat besi yang menumpuk di dalam tubuh. Dalam jumlah yang tepat, zat besi memang menawarkan banyak manfaat untuk tubuh.
Sebaliknya, pnumpukkan zat besi yang terlalu banyak dalam tubuh dapat meningkatkan radikal bebas yang bisa memicu penuaan dini dan penyakit kanker. Setidaknya itu yang ditemukan oleh salah satu penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal of National Cancer Institute.
5. Mendeteksi penyakit serius
Kegiatan satu ini bisa jadi salah satu cara mengatahui bagaimana kondisi kesehatan Anda, lho. Pasalnya, ketika Anda ingin melakukan kegiatan ini, Anda akan terlebih dahulu dicek kesehatannya.
Dokter akan memeriksa kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh, menanyakan riwayat kesehatan, hingga melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan bahwa Anda berada dalam kondisi yang baik. Jadi selain membantu orang lain yang membutuhkan darah, Anda juga dapat mendapatkan cek kesehatan secara cuma-cuma.
Tapi, tidak semua orang bisa donor darah. Pasalnya, ada banyak syarat yang harus Anda penuhi sebelum melakukannya. Sebelum donor, pastikan kalau Anda memenuhi beberapa syarat, seperti:
- Sehat jasmani dan rohani.
- Berusia 17-65 tahun.
- Memiliki berat badan minimal 45 kg.
- Tekanan sistolik minimal 100-170, dan tekanan diastolik 70-100.
- Kadar hemoglobin berkisar antara 12,5 g/dl sampai 17 g/dl.
- Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak pendoran sebelumnya.
Selain yang sudah disebutkan di atas, ada juga beberapa kondisi kesehatan yang membuat Anda tidak diperbolehkan melakukan kegiatan mulia ini. Simak baik-baik daftar berikut.
- Demam
- Flu
- Penyakit jantung
- Penyakit paru-paru
- Kanker
- Hipertensi
- Diabetes mellitus (kencing manis)
- HIV/AIDS
- Epilepsi atau kejang
- Hepatitis B atau hepatitis C
- Penyakit menular seksual, termasuk gonore, sifilis, dan lain sebagainya.
- Kecanduan alkohol
- Pengguna narkoba
Mungkin ada banyak kondisi medis lainnya yang belum disebutkan di atas. Jika ragu, Anda bisa bertanya langsung pada dokter atau petugas medis sebelum Anda melakukan donor darah. (*)
BERITA TERKAIT
Hubungan China - Amerika Memanas
Bupati Mantu Sandingkan 22 Pasangan Pengantin
Klub Tumpuan Awal Pemain Kelas Dunia
Gara-Gara ingin Tinggal di Luar Negeri, Ayah Tega Bunuh Anak
Kendala Utama Menulis Karya Ilmiah, Belum Mampu Beri Solusi Terbaru
Terkait Karyawan Lembur tak Dibayar, Ini Hasil Pemeriksaan Tim
Dudung Abdurachman Jajaki Kerjasama Bersama Militer Jepang
Garuda Indonesia Kaji Penggunaan Jilbab oleh Pramugari
Konser ‘Binangun Sobat Satru', Denny Caknan Obati Kerinduan Penggemar di Kulonprogo
Pemkab Bantul Luncurkan Rencana Umum Pengadaan
Ledakan Petasan Guncang Majenang Cilacap, Satu Orang Tewas
Kawah Gunung Bromo Keluarkan Api
Mandatori Biodiesel Dituding Penyebab Minyak Goreng Langka dan Mahal
Pentagon Deteksi Balon Mata-mata China Lintasi Amerika
KPK Telusuri Harta Kekayaan Lukas Enembe
Dua Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Dituntut 6,8 Tahun
Diduga Meninggal Dimasukan Kantong Mayat, Ternyata Masih Hidup
Nur Asia Uno Berbagi Pengalaman Kepada Pelaku Usaha Kerajinan di TRAVEX
Mendag Larang Pedagang Jual Beras Oplosan
Gara-gara HP Hilang, Remaja Nekat Lompat dari Lantai 3
Ganjar Naikkan Nominal Bantuan KJS