Pemerintah Terus Dorong Keberadaan Kendaraan Listrik di Indonesia.

Ilustrasi.
PEMERINTAH melalui Kementerian perindustrian terus mendorong percepatan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Salah satu caranya, dengan melakukan sosialisasi kesiapan terkait regulasi yang bakal diterbitkan kepada pelaku industri otomotif di Jepang.
Dijelaskan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, potensi implementasi dari percepatan mobil listrik dan fasilitas PPnBM yang sedang disusun sudah dikomunikasikan dengan pabrikan asal Negeri Matahari Terbit tersebut.
Selain itu, peraturan yang akan dikeluarkan pemerintah Indonesia terkait kendaraan listrik, nantinya diberikan tenggat waktu atau periode transisi selama dua tahun.
"Maka itu, kami berharap, pelaku industri otomotif yang ada di Jepang bisa mulai merealisasikannya di tahun 2021 atau 2022," tutur Airlangga seusai melakukan pertemuan dengan jajaran direksi Toyota Motor Corporation (TMC) di Tokyo, beberapa waktu lalu, seperti dalam siaran pers yang diterima.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Deputy CEO Toyota Corp, Susumu Matsuda mengemukakan, dalam upaya memasarkan kendaraan listrik, pihaknya juga akan fokus dengan pengembangan teknologinya di Indonesia.
"Hal ini untuk memberikan pelayanan utama kepada konsumen kami, sesuai budaya perusahaan, agar mereka praktis menggunakan kendaraan listrik," ujarnya di tempat yang sama.
Toyota bersama Daihatsu akan memproduksi mobil hibrida di Indonesia pada tahun 2022. Jenisnya antara lain SUV dan MPV.
"Kami menilai, kedua jenis tersebut yang akan lebih diminati konsumen di Indonesia. Kami sedang mempersiapkan produksinya," tegas Matsuda.
Selain itu, Toyota juga memberikan apresiasi kepada Kemenperin terhadap pelaksanaan studi mobil listrik dengan para pemangku kepentingan termasuk menggandeng perguruan tinggi.
Hasil dari penelitian tersebut, bahwa mobil hibrida dapat mengurangi konsumsi bensin hingga setengahnya. Ini menjadi salah satu solusi yang cukup realistis.
Dengan kemampuan yang telah dimiliki Indonesia, menurut Menperin, sejumlah produsen otomotif skala global sedang merencanakan persiapan untuk peluncuran kendaraan listrik di Indonesia dalam waktu dekat.
"Bahkan, dengan kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah, cukup mengkompensasi perbedaan harga antara kendaraan listrik dengan kendaraan internal combustion engine (ICE) yang ada sekarang," imbuhnya.
Perbedaan harga itu diyakini mampu mendorong sebagian konsumen untuk beralih dari yang sebelumnya menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik.
Sebab, akan ada keuntungan bagi pengguna kendaraan listrik, terutama efisiensi terhadap konsumsi bensin.
"Apalagi, ada hybrid car itu yang sampai hemat 50 persen. Selain itu, adanya kemudahan dari maintenance dari kendaraan-kendaraan berbasis elektrik," ungkapnya.(*)
BERITA TERKAIT
Cegah Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Perlu Menyesuaikan HPP
Sepak Bola Indonesia Sudah Terlalu Lama Kotor
Peringkat Korupsi Dunia, Indonesia Anjlok ke Posisi Nomor 110
BRI Kembali Buka Kesempatan Beasiswa S2 Bagi Journalist
Mayora Group Career Exhibition Pasar Kerja Diwarnai Ketidaksesuaian
Pariwisata Pulih, Kunjungan Wisman ke DIY Naik Tiga Kali Lipat Pada Desember 2022
Kompetisi IBL Tokopedia: Bima Perkasa Belum Terbendung
Bensin Picu Inflasi Kota Yogyakarta Capai 6,05 Persen Januari 2023
Warga Ancam Akan Melakukan Aksi, Perlintasan KA Bandara Adisutjipto Sistem Buka Tutup
PBSI Bantul Series II Libatkan 333 Atlet 12 Klub
Telkom Dukung Pembangunan Desa Mandiri, Melalui Progam Ini
Operasi Zebra Sidang di Tempat, Menekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Rem Blong, Truk Tronton Terguling di Jalur Bayeman
Pura-pura Ngelamar Kerja, Eh Malah Nyolong Scoopy
Disapu Angin Kencang 21 Rumah Rusak
Pemimpin Pesantren Waria Al Fatah Meninggal Dunia
Nama Wakil Bupati Sukoharjo Agus Santosa Dicatut Oknum
Unissula Prioritaskan KKN Inovatif
BRI berhasil Duduki Top 3 Public Limited Company (PLCs) di Indonesia Versi ACGS
Takdir Cinta yang Kupilih Episode 168, Menuju Puncak Rating TV
Tuntaskan 110 Ribu Bibit, Sukoharjo Lanjutkan Tanam Kelapa Genjah