Ilmuwan Temukan Kehidupan Setelah Mati

istimewa
CALIFORNIA (KRjogja.com) – Seorang ilmuwan membuat terobosan untuk mengungkap life after death atau kehidupan setelah kematian dengan penemuan gen yang muncul untuk menghidupkan kembali binatang yang sudah mati.
Penelitian baru menunjukkan bahwa gen tertentu muncul kembali ke kehidupan setelah kematian. Para ahli telah menganalisis mereka (gen) dan berharap untuk menggunakan mereka agar akurat menyatakan waktu kematian serta penyebabnya.
Sepanjang hidup, DNA manusia dipantau oleh senyawa yang disebut mRNA, yang sejatinya menerjemahkan informasi genetik, bagaimana protein dikodekan. Tingkat mRNA dianggap benar-benar akan menurun setelah kematian, namun dengan analisis kadar senyawa dalam otak dan hati tikus serta zebrafish setelah kematian mereka, para ilmuwan menemukan bahwa ada lonjakan kadar mRNA di gen tertentu.
Dari 36.811 gen zebrafish, mereka melihat ada 548 gen bisa kembali hidup. Sedangkan dari 37.368 gen tikus, 515 bisa kembali. Namun menurut penelitian yang diterbitkan dalam BioRxiv, semua kembali pada waktu yang berbeda. Dengan menganalisis tingkat mRNA, para ilmuwan kemudian mampu bekerja terbalik dan akurat menyatakan kapan hewan telah meninggal, sebagaimana dilansir Express, Senin (27/6/2016).
Para penulis menulis penelitian, "Kami awalnya berpikir, kematian mendadak dari vertebrata akan dianalogikan mengemudi mobil di jalan raya dan kehabisan gas. Untuk waktu singkat, mesin piston akan bergerak ke atas dan ke bawah serta busi akan memicu, tapi akhirnya mobil akan terhenti dan mati. Namun dalam penelitian ino, kami menemukan ratusan gen postmortem diregulasi berjam-jam dengan beberapa hari diregulasi setelah kematian organisme."
Lebih lanjut mereka menulis, temuan ini mengejutkan karena dalam analogi mobil yang digambarkan mereka, salah satu tidak akan jendela wiper tiba-tiba hidup dan klakson berbunyi setelah beberapa hari kehabisan gas. Karena gen postmortem regulasinya ditingkatkan baik di ikan dan tikus dalam penelitian mereka, wajar untuk menunjukkan, eukariota multiseluler lainnya (bentuk kehidupan) akan menampilkan fenemona yang sama. (*)
BERITA TERKAIT
Kejar Target Sanitasi Aman Butuh Dukungan Pemda
Ardi Hartana Jabat Kapolsek Gondokusuman
Jaga Kesehatan Lansia, Pemeriksaan Digelar LKS Pelita Kasih untuk Warga Banyuraden
BukuWarung Yakin Tingkatkan Digitalisasi UMKM dengan 241 Roadshow
Sartini Melahirkan Bayi di Lereng Gunung Slamet
Patuhi Perintah Megawati, PDIP Kulonprogo Tanam Bibit Pohon dan Bersih Sungai
Soal Biaya Haji, Panja Komisi VIII DPR Akan Melakukan Monitoring ke Arab Saudi
Kabar Percobaan Penculikan Anak di Desa Tajug Karangmoncol Dipastikan Hoaks
Indonesia Pimpin Negara ASEAN Ciptakan Solusi Positif bagi Dunia
Rekomendasi Mobil Bekas Irit BBM Harga Rp 100 Juta-an
Dinilai Ganggu Masyarakat, Polda DIY Dapat Dukungan Razia Knalpot Blombongan
Jogja Banget! Ini Bocoran Riders Sheila on 7 yang 'Membahagiakan' Promotor
Muh Iqbal Terpilih Mahasiswa Berprestasi Manajemen Unimus 2023
Erik Ten Hag Puas Kinerja Brazil Connection Milik MU
Jonatan Christie Meraih Gelar Juara Tunggal Putra Indonesia Masters 2023
Gibran Senggol Kapolri Listyo Sigit Karena Bus PERSIS Solo Diserang
FK dan FKG Unimus Kolaborasi Laksanakan Program IPE
UAD Wisuda 'Blended' 1.452 Lulusan
Berkat Call Center Lapor Kapolres, Polisi Amankan Seorang Warga Depresi
722 Atlet Ikuti Sukoharjo Karate Open Championship
Pasutri Ditemukan Tewas Mengambang