Pentingnya Melihat Kondisi Kesehatan Jiwa di Kota Besar

DI saat kondisi dunia sedang dilanda pandemi Covid-19, sangat memengaruhi kesehatan jiwa. Gangguan kesehatan jiwa memang tidak terlihat seperti halnya penyakit pada umumnya, namun sangat memengaruhi kualitas hidup.
Apalagi mereka yang tinggal di di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di dunia, gangguan kesehatan jiwa sangat berpengaruh pada kualitas hidup termasuk dalam hubungan antaranggota keluarga, hubungan sosial, maupun pekerjaan.
Jakarta dengan problema penduduk yang padat, multi etnis, keberagaman, persaingan hidup, akulturasi, risiko bunuh diri pada remaja, narkoba dan lainnya sangat menentukan bagaimana kesehatan jiwa individu yang tinggal di kota besar.
Ditambah lagi adanya pandemi, masyarakat mulai dibatasi ruang gerak, terkurung di dalam rumah, anak-anak belajar secara daring membuat psikologis mereka terganggu.
Untuk itu Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa DKI Jakarta (PDSKJI Jaya) akan menggelar Virtual Event Pertemuan Ilmiah dengan tema Urban Mental Health Update.
"Tema ini adalah upaya dalam menghadapi tantangan berbagai kompleksitas masalah yang multidimensional di DKI Jakarta. Dengan problem kepadatan penduduk, multietnisitas, diversity, akulturasi, modernitas, persaingan hidup, individualisme, budaya instan, pemanfaatan media sosial secara negatif, risiko bunuh diri remaja, dan lain-lain," kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa DKI Jakarta, Dr dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ dalam keterangan tertulis, Rabu (20/7/2022).
Acara pertemuan ilmiah ini digelar 23-31 Juli 2022 dengan menghadirkan 34 psikiater baik dari Jakarta maupun dari Thailand, Korea, Jepang, Singapura dan Malaysia.
Adanya perkembangan dinamika di masyarakat, menurut Nova Riyanti Yusuf yang akrab disapa Noriyu, psikiater yang bertugas di DKI Jakarta harus mengikuti perkembangan kekinian dari masalah kejiwaan sekaligus lifestyle DKI Jakarta.
"Virtual Event Pertemuan Ilmiah PDSKJI Jaya ini semoga bisa memberikan jawaban ilmiah atas berbagai kompleksitas tersebut," lanjutnya.
Selain simposium, juga digelar workshop, lomba Tiktok, dan lomba ePoster. Adapun workshop yang diadakan di antaranya pelatihan deteksi dini faktor risiko ide bunuh diri remaja, modul pelatihan life-skill training untuk remaja sehingga remaja mampu coping seperti bullying, peer pressure, berbagai stresor psikososial, self-care dan well-being.
Workshop lainnya adalah kecakapan mental untuk bekerja. Hal ini cocok sekali menyambut 2023 yang rencananya tahun pemeriksaan kesehatan caleg-caleg yang akan maju di Pemilu 2024 secara nasional.(Ati)
BERITA TERKAIT
Hanya Dua Pelatih Lokal Tersisa di Liga 1, Begini Kata Kak Seto
Sengketa Saham Tambang, Dirut CLM Berharap Dirjen AHU Revisi Keputusan
Erik Ten Hag Buktikan MU Tidak Butuh Ronaldo
Viral Karyawan Lembur Tak Dibayar, Ini Hasil Pemeriksaan Disnakertrans Jateng
16 Tim Ramaikan Turnamen Futsal Milad RS PKU Muhammadiyah
Oh No! Bocor Identitas Perempuan Perenggut Keperjakaan Pangeran Harry
Bupati Kendal Dico Ganinduto Hadiri Acara Hari Pers Nasional 2023
JEC Sukses Jadi Tempat Event Internasional Asean Tourism Forum 2023
OK 'Sakpenake' Hibur Pengunjung ATF 2023 di JEC
Thailand Masters 2023, 'The Babbies' Persembahkan Gelar Bagi Merah Putih
Prof Gunarto : Generasi Y dan Z Dominan di Pemilu 2024
Tuntas Buyback Rp 3 T, BRI Tambah Lagi Rp 1,5 T
Sama-sama Alumni Fakultas Teknik Arsitektur UGM, Kini Bertemu di Pelaminan
PB Manunggal Dominasi Gelar PBSI Bantul Series
Bawa Sajam, Tim Pandawa Polres Sukoharjo Amankan Dua Remaja
Kahmi dan HMI Ingin Wujudkam Pemilih Berdaulat
Kualitas Jadi Beban Ganda Pendidikan Nasional
Ratusan Sepeda Motor Bising Diamankan Polisi
Pentingnya Mengenal Gejala dan Pencegahan Dini Kanker
KPU Sukoharjo Petakan TPS Khusus Pemilu 2024
Sinergisitas Ciptakan Implementasi Program UNESCO Inklusif Berkelanjutan