Forsta Kalbe Dukung Kemandirian Alkes Lokal

Direktur PT Forsta Kalmedic Global, Yvone Astri Della Sijabat (tengah) ketika PT Forsta Kalmedic Global (Forsta) anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) diundang sebagai salah satu pembicara dalam Bloomberg CEO Forum, side event G20 di Bali pada 11 Nov
Krjogja.com - JAKARTA-PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha PT Forsta Kalmedic Global (Forsta) mengembangkan teknologi untuk kemandirian alat kesehatan (alkes) lokal. Konsistensi ini sekaligus mendukung pemerintah membangun ketahanan nasional di industri alkes lokal.
Produk pertama Forsta ialah surgical suture atau benang bedah dengan local content lebih dari 40 persen. Sedangkan industri alat kesehatan hingga saat ini masih didominasi import, yakni sekitar 80-90 persen.
“Dalam usia tiga tahun, Forsta sudah berhasil mendapatkan sertifikat produksi, sertifikat CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik), sertifikat ISO 13485, halal dan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri),” ujar Direktur PT Forsta Kalmedic Global, Yvone Astri Della Sijabat.
“Forsta bertekad memastikan ketersediaan produk alkes yang critical di dalam negeri. Forsta didukung oleh Kemenkes, LPS, dan Kemenko Marves agar bisa pitching project pembangunan fasilitas produk-produk alkes lainnya pada investor asing,” tambahnya.
Selain itu, Forsta diundang sebagai salah satu pembicara dalam Bloomberg CEO Forum, side event G20 di Bali pada 11 November 2022. Pada agenda tersebut, disampaikan peran Kalbe melalui Forsta dalam membangun global health sector resilience. Juga tentang kolaborasi dengan berbagai partner global yang sangat penting untuk mewujudkan distribusi fasilitas manufaktur dan pusat riset yang merata di berbagai belahan dunia.
“Forsta juga didukung oleh Kemenkes, Kemenlu melalui KBRI Berlin dan Kemendag cq Atase Perdagangan Berlin dan Hamburg untuk ikut serta dalam pameran alkes terbesar di dunia, yaitu Medica 2022 di Jerman pada 14-17 November,” tutur Yvone.
Pada kesempatan itu, Forsta membawa surgical suture dan mendapatkan respons sangat baik dari para potensial customer. Kualitas produk yang dihasilkan Forsta juga mendapatkan pengakuan dari produsen suture global.
Konsistensi Forsta tak berhenti sampai di situ. Forsta menandatangani MoU dengan dua company teknologi dari Italia yaitu Tecnoideal dan BMI sebagai teknologi partner dalam membangun kompetensi manufaktur beragam produk alkes dengan konten teknologi di Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung pada hari pertama opening Medica 2022, dan turut disaksikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, Konsulat Jenderal RI Acep Somantri, Staf Khusus Menteri Kesehatan RI bidang Ketahanan (Resiliency) Industri Obat dan Alat Kesehatan Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D, Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Lupi Trilaksono, dan jajaran Kemeterian Kesehatan lainnya.
“Ke depannya, Forsta akan terus mendukung pemerintah dengan membangun kompetensi manufaktur beragam produk alkes lainnya, sehingga Forsta bisa selalu menjadi Manufacturing partner yang bisa melayani berbagai market, baik domestik maupun global,” tutup Yvone. (*)
BERITA TERKAIT
Datangkan 8 Pemain Baru, Chelsea Habiskan Rp 4,8 Triliun
Candi Borobudur Kini Tak Masuk Daftar 7 Keajaiban Dunia
Beri Kontribusi Nyata dalam Kelola Sampah untuk Capai Target Zero Emisi
Wajah Teddy Bear Tergambar di Planet Mars
Ferry Irawan Mengaku Pasrah
Ratusan Pohon Ganja Tertanam di Obyek Wisata
Mantan Pelatih Timnas, Benny Dollo Meninggal Dunia
DED Pasar Kartasura, Segera Terealisasi Pembangunan
Harimau Lapar Mangsa Dua Petani
Bai Nian, Tradisi Silaturahmi Warga Tionghoa yang Terus Dilestarikan
Tetap Waspada! Sukoharjo Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster Kedua
Ganjar Luncurkan Program Beras untuk Ibu Hamil
Pengembangan Motor Listrik Masuk RKPD 2024
UPTD BLK Disperinaker Sukoharjo Buka Pelatihan Kerja Gelombang I
Gagal Bercinta Gara-gara Menolak Pakai Kondom, Pemuda Tikam PSK Remaja
Polres Boyolali Siap Tindak Tegas Pengguna Knalpot Blombongan
Kapolres Pastikan Isu Penculikan Anak di Purbalingga Hoaks
Rambut Kering Masalah Utama Perempuan Indonesia
Bersifat Multidimensi, Pengentasan Kemiskinan DIY Perlu Strategi ‘Cespleng’
Indonesia Siap Gelar Rangkaian ATF 2023 di DIY
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB di Indonesia Masih Rendah