Bunuh Diri Bukan Jawaban, Lakukan Ini Jika Anda Terkena Cyberbullying

user
Danar W 17 Maret 2023, 06:37 WIB
untitled

Krjogja.com - EFEK cyberbullying bisa menyebabkan dampak psikologis kepada korbannya hingga sampai bunuh diri. Berikut beberapa jenis cyberbullying berdasarkan penjelasan situs verywell health yang bisa terjadi:

1.Grup chat: Menggunakan grup chat sebagai sarana menyerang seseorang secara ramai-ramai.

2.Merendahkan: Membuat komentar penghinaan tentang ras, gender, orientasi seksual, status ekonomi, dan karakteristik.

3.Rumor: Menyebar hal tak baik atau palsu di media sosial untuk secara publik menyerang seseorang.

4.Catfishing: Memakai foto/persona palsu untuk menipu orang lain agar bisa menjalin hubungan atau demi keuntungan pribadi.

5.Doxing: Menyebar informasi pribadi seseorang di media sosial sehingga target merasa dirinya tidak aman.

6.Hacking: Mengambil alih akun media sosial orang lain agar isinya bisa diedit.

7.Foto intim: Mengambil atau menyebar konten pribadi atau intim seseorang tanpa izin.

Meski tidak dilakukan secara fisik, cyberbullying bisa memberikan dampak psikologis bagi para korban. Dampak psikologis itu juga dapat berefek ke dampak fisik.

Situs verywell health mengungkap sejumlah dampak psikologis akibat cyberbullying:

-Depresi

-Kecemasan (anxiety)

-Sakit di bagian perut dan pencernaan

-Gangguan tidur

-Kesulitan belajar

-Perilaku kasar

-Stres level tinggi

-Tak bisa merasa aman

-Merasa kesepian dan isolasi

-Merasa tak berdaya dan tak punya harapan

Dan berikut beberapa saran yang bisa dilakukan jika menjadi target cyberbullying, terutama bagi remaja:

-Lepas medsos: Jangan mengindahkan perilaku para bullies. Kurangi dulu pemakaian komputer atau ponsel, dan lakukan sesuatu untuk mendistraksi diri dari bullying.

-Jangan membalas: Tak perlu meladeni para pelaku cyberbullying. Hal itu bisa memperparah keadaan.

-Simpan bukti: Jika menjadi korban cyberbullying, simpan dulu barang buktinya untuk berjaga-jaga apabila pelaku melakukan hal yang lebih parah, sehingga kamu perlu melapor ke pihak berwenang.

-Laporkan: Media sosial memiliki fitur melaporkan untuk melawan tindakan negatif. Hal itu juga bisa dilakukan.

-Blokir: Jangan ragu untuk memblokir pelaku cyberbullying agar tidak bisa menghubungi anda lagi.

-Terapi: Terkadang, bantuan profesional juga diperlukan untuk meredakan dampak dari cyberbullying.

Menurut laporan Kyodo, total bunuh diri di Jepang mencapai 21.881 pada 2022. Sebanyak 14.786 adalah laki-laki.

Korban bunuh diri mayortas adalah orang-orang dewasa berusia 50 tahun.

Secara keseluruhan, penyebab bunuh diri di Jepang bermacam-macam, yakni:

-Masalah kesehatan (12.744 kasus)

-Masalah keluarga (4.775)

-Masalah ekonomi dan kehidupan (4.697)

-Masalah pekerjaan (2.968)

Bila mengalami cyberbullying di tempat kerja, berikut sejumlah tips dari situs verywell health:

-Bicara langsung dengan pelaku dan jelaskan dampak dari tindakannya.

-Simpan segala bukti pelecehan yang terjadi di tempat kerja.

-Laporkan ke HRD

-Laporkan ke penegak hukum jika pelaku cyberbully itu melakukan ancaman.

-Tutup semua komunikasi personal dengan pelaku cyberbully.

-Tetap miliki sikap profesional sebagai respons atas ucapan dan tindakannya.

-Cari dukungan lewat sahabat, keluarga, atau profesional.

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.(*)

Kredit

Bagikan