Besok Ramadan, Ini Bacaan Doa Niat Puasa Lengkap dengan Artinya

user
Ary B Prass 22 Maret 2023, 21:37 WIB
untitled

Krjogja.com - Setelah malam ini tarawih, Kamis (23/3/2023) pagi ini kita sudah memasuki puasa hari pertama. Ini sesuai dengan sidang isbat pada sore hari ini, Rabu (22/3/2023), yang ditetapkan oleh pemerintah lewat Kemenag RI.

Dalam bulan suci Ramadan ini, umat muslim di berbagai negara di dunia akan berlomba-lomba untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya.

Puasa Ramadan tidak hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum, tapi juga menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti berbohong dan berbuat dosa.

Selain hal tersebut, umat muslim yang berakal, sehat, dan sudah baligh diwajibkan berpuasa. Oleh karena itu, ada baiknya untuk memulai puasa dengan bacaan niat yang benar.

Seperti dikutip dari Liputan6.com, bagi yang tidak mengetahui seperti apa bacaannya, berikut adalah doa niat puasa di bulan Ramadan dalam bahasa Arab dan latin.

Doa Niat Puasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âla.

Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."

Rukun Puasa Ramadan
Ada sejumlah rukun dan sunnahnya yang penting dipahami. Berikut sejumlah rukun dan sunnah puasa Ramadhan yang perlu dilakukan, antara lain:

Membaca niat puasa Ramadhan
Menahan diri dari kegiatan makan, minum, bersetubuh, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.
Selain itu, ada beberapa sunnah puasa Ramadhan yang penting dilakukan agar amal ibadah Anda semakin besar. Berikut beberapa sunnah puasa Ramadan, antara lain:

Sahur
Segera berbuka saat waktu buka
Membaca doa buka puasa
Berbuka dengan yang manis-manis
Memberi makan pada orang yang berbuka
Memperbanyak ibadah dan berderma

Dalil Mengenai Puasa Ramadan
Puasa Ramadan sejatinya merupakan ibadah yang memiliki hukum wajib. Artinya, setiap muslim yang bertakwa dan beriman kepada Allah SWT memiliki kewajiban untuk melaksanakan puasa Ramadhan dengan niat serta kesungguhan hati mengharap ridha.

Dalil Mengenai Puasa Ramadan sebelum mengetahui bunyi hingga hukum dari membaca niat puasa Ramadan, penting bagi setiap umat Islam untuk mengetahui puasa wajib terlebih dahulu.

Puasa Ramadan sejatinya merupakan ibadah yang memiliki hukum wajib. Artinya, setiap muslim yang bertakwa dan beriman kepada Allah SWT memiliki kewajiban untuk melaksanakan puasa Ramadhan dengan niat serta kesungguhan hati mengharap ridha.

"Islam dibangun di atas lima perkara: (1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; (2) menunaikan shalat; (3) menunaikan zakat; (4) menunaikan haji ke Baitullah; dan (5) berpuasa Ramadhan." (HR al-Bukhari dan Muslim).

Hadist tentang Membaca Niat Puasa Ramadan
Sebelum menjalankan ibadah, umat Islam terlebih dahulu perlu melafalkan bacaan doa niat puasa Ramadhan. Hal tersebut menjadi salah satu syarat yang menyebabkan puasa Ramadhan sah dilakukan.

Apabila umat Islam tidak membaca doa niat puasa Ramadhan, maka ibadah puasanya pada waktu tersebut dapat dikatakan tidak sah. Hal ini selayaknya merujuk pada sebuah hadist sahih riwayat Ad-Daru Quthni dan Al- Baihaqi.

Adapun bunyinya yakni sebagai berikut.
"Barangsiapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya." (HR Ad-Daru Quthni dan Al- Baihaqi)

Hal tersebut berlaku bagi puasa Ramadhan yang memiliki hukum wajib terhadap setiap umat Islam di muka bumi. Sementara bagi puasa yang bersifat sunnah, maka membaca niat puasa tidak harus dilakukan pada waktu menjelang fajar menyingsing.

Hal demikian selayaknya yang tercantum dalam sebuah hadis riwayat Muslim. Berdasarkan penjelasan dari Aisyah radliyallahu ‘anh, Rasulullah pernah membaca niat berpuasa sunnah pada saat siang hari.

Adapun bunyi hadist tersebut yakni sebagai berikut.
"Suatu hari Rasulullah datang kepadaku, lalu beliau bertanya: "Apakah ada makanan?" Lalu kami menjawab: "Tidak ada", maka Rasulullah berkata: "Kalau begitu saya puasa." (HR Muslim) (*)

Kredit

Bagikan