Tata Cara dan Niat I’tikaf di Masjid Lengkap dengan Amalan yang Dilakukan

user
Tomi Sujatmiko 02 April 2023, 10:43 WIB
untitled

Krjogja.com - Jakarta - Secara bahasa, i’tikaf artinya berdiam diri dan menetap dalam sesuatu. Sementara, pengertian i’tikaf secara istilah terdapat perbedaan di kalangan ulama.

Mazhab Hanafi berpendapat, i’tikaf adalah berdiam diri di masjid yang biasa dipakai untuk sholat berjemaah. Sedangkan menurut mazhab Syafi’i i’tikaf adalah berdiam diri di masjid sembari melaksanakan amalan-amalan tertentu dengan niat karena Allah SWT.

Hukum asal i’tikaf adalah sunah. Namun, dapat menjadi fardhu’ jika i’tikaf dijadikan sebagai nazar.

I’tikaf dapat menjadi haram apabila dilakukan oleh seorang istri atau hamba sahaya tanpa izin. I’tikaf juga dapat menjadi makruh apabila dilakukan oleh perempuan yang bertingkah dan mengundang fitnah, meskipun perempuan tersebut mengantongi izin.

I’tikaf di masjid menjadi satu amalan yang dapat dikerjakan setiap muslim. I’tikaf dapat dilakukan kapan saja, namun sangat dianjurkan pada sepuluh hari terakhir Ramadhan sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW.

Dari Aisyah r.a. isteri Nabi s.a.w. menuturkan, “Sesungguhnya Nabi s.a.w. melakukan i’tikaf pada sepu¬luh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istrinya mengerjakan i’tikaf sepeninggal beliau”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1886 dan Muslim: 2006).

Dari Ubay bin Ka'ab r.a. berkata, “Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Pernah selama satu tahun beliau tidak beri’tikaf, lalu pada tahun berikutnya beliau beri’tikaf selama dua puluh hari”. (Hadis Hasan, riwayat Abu Dawud: 2107, Ibn Majah: 1760, dan Ahmad: 20317).

Kredit

Bagikan