Krjogja.com - BANTUL - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/ BPN ) RI menggelar sosialisasi sehari Program Strategis Kementerian ATR/ BPN RI bersama Komisi II DPR RI Tahun 2023. Utamanya tentang pensertifikatan tanah, termasuk program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Sosoaliasi tersebut digelar di Hotel Ros In Sewon Bantul, dengan menghadirkan anggota Komisi II DPR RI Ir Ibnu Bilalludin dan Kepala Kantor ATR/ BPN Bantul Teguh Triastono APtnh MM, Sabtu (10/06/2023).
Ir Ibnu mengemukakan, pemerintah sudah menyelenggarakan PTSL dengan sungguh-sunggung, agar program PTSL, baik tekniknya secara masif seluruh Indonesia mengerjakan sebanyak-banyaknya sehingga tanah di Indonesia ini akan terpetakan, bidangnya, pemiliknya, luasnya dan lainnya.
Dikatakan, sejak Indonesia merdeka hampir 78 tahun, sampai saat ini pemetakan tanah secara detail di seluruh wilayah Indonesia belum selesai. Tetapi secara umum tentunya sudah, seperti pemetakan wilayah perbatasan dengan negara tetangga.
"Kalau secara detail, ini milik siapa, ini luasnya berapa itu belum terpetakan. Di DIY pelaksanaan pemetakan tanah termasuk paling baik dibanding 500 kota/ kabupaten se Indonesia, DIY termasuk di rangking atas. Sedangkan Bantul sendiri hanya kurang 5 persen. Kalau di luar Jawa pada umumnya masih kurang banyak," ungkap Ir Ibnu.
Agar percepatan pensertifikatan untuk pemetakan tanah di Indonesia berjalan lancar dan lebih cepat, Ibnu mengimbau kepada masyarakat agar ikut serta mendukung program ini dengan segera mensertifikatkan tanah miliknya.
Sementara Kepala Kantor ATR/BPN Bantul Teguh Triastono menambahkan, Pensertifikatan tanah dan membalik nama tanahnya atas nama pemilik sertifikat adalah hal yang penting dilakukan masyarakat, agar terhindar dari permasalahan hukum atau meminimalisir resiko dikemudian hari.
Untuk itu, Kantor ATR/BPN Bantul telah banyak melakukan inovasi untuk kemudahan masyarakat mensertifikatkan tanahnya. Sosialisasi di Hotel Ros Ini kemarin , juga dilakukan penyerahan sertifikat kepada 5 penerima tanah wakaf. Sosialisasi dihadiri sekitar 100 orang berasal dari pamong, utamanya Jogoboyo, Lurah, Dukuj dan.undangan lain. (Jdm)
