BANTUL - Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Filsafat UGM bekerjasama dengan Puskesmas Imogiri Bantul menggulirkan program Sekolah Lansia. Rencananya Sekolah Lansia tersebut akan diadakan di Garjoyo, Imogiri, Bantul. Program Sekolah Lansia merupakan langkah kongrit dalam mengurai segudang permasalahan berkaitan dengan lansia.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Filasafat UGM, Dr Supartiningsih, M. Hum, didampingi Ketua Tim Inovasi Puskesmas Imogiri, drg Prasasti Bintarum, Rabu (7/6) mengatakan, berdasarka data BPS, Usia Harapan Hidup penduduk Indonesia saat lahir mencapai 71,85 tahun pada 2022.
Angka tersebut sebenarnya meningkat 0,28 tahun dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 71,57 tahun. Bahkan usia harapan hidup di DIY merupakan tertinggi nasional, yaitu 73,28 (laki-laki), dan 76,93 (perempuan). Tetapi peningkatan jumlah lansia bakal jadi masalah jika tidak ditangani dengan baik.
Dijelaskan, potensi permasalahan yang timbul ketika seorang memasuki usia lanjut, biasanya terkait dengan penurunan kesehatan. Hal tersebut berdampak pada peningkatan biaya perawatan kesehatan, peningkatan angka disabilitas, penurunan pendapatan, kurang adanya dukungan sosial termasuk diabaikannya perilaku ramah terhadap lansia.
“Oleh karena itu diperlukan langkah nyata agar para lanjut usia bisa menikmati usia panjanganya dengan bahagia. Sekolah Lansia menjadi solusi untuk menjadikan lansia tetap aktif, mandiri, sehat, produktif dan berkualitas. Sekolah Lansia tidak hanya mengatasi masalah fisik atau kesehatan tetapi juga masalah psikososial, sosial dan spiritual.
Sementara Ketua Tim Inovasi Puskesmas Imogiri, drg. Prasasti Bintarum mengatakan, setelah FGD akan dilakukan TOT untuk pengelola Sekolah Lansia, penyiapan sarana prasarana, launching program, KBM Sekolah Lansia, Evaluasi KBM dan wisuda bagi siswa Sekolah Lansia. (Roy)