• Selasa, 26 September 2023

Wilayah Padat Penduduk Rawan Penularan Tuberculosis

- Minggu, 4 Juni 2023 | 17:38 WIB
Sarasehan Tuberculosis di Hotel Ros In salah satu rangkaian acara Milad ke- 59 RS PKU Muhammadiyah Bantul (Judiman)
Sarasehan Tuberculosis di Hotel Ros In salah satu rangkaian acara Milad ke- 59 RS PKU Muhammadiyah Bantul (Judiman)

Krjogja.com - BANTUL - Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul menggelar sarasehan Tuberculosis, dengan mengundang Panewu, Kepala Puskesmas, Babinkamtibmas, Babinsa, semua Lurah, PCM dan PCA serta tokoh masyarakat di Banguntapan. Karena Banguntapan tercatat sebagai wilayah yang padat penduduknya dan tertinggi penularan Tuberculosisnya di Kabupaten Bantul. Sarasehan sehari digelar di Hotel Ros In Jalan Lingkar Selatan Minggu (4/6), tersebut merupakan salah satu rangkaian menyambut Milad ke- 59 RS PKU Muhammadiyah Bantul. Sebagai nara sumber dr Restu.


Direktur RS PKU Muhammadiyah Bantul dr H Rizka Irfansyah mengungkapkan, di Indonesia penyakit Tuberculosis sudah lama ada sampai sekarang. Tentu kondisi seperti menjadi beban negara. "Tentunya bagi kami, di dunia medis ,kondisi ini menjadi tantangan serius, untuk menekan dan mencegah penuluran Tuberculosis ini," papar dr Rizkha.


Dengan menggelar sarasehan Tuberculosis ini sebagai bentuk pertanggungjawaban RS PKU Muhamadiyah Bantul dan wujud aspirasi RSU PKU Bantul terhadap pemerintah daerah Kabupaten Bantul dalam pencegahan penularan Tuberculosis.


Sementara hingga saat ini, RS PKU Muhammadiyah Bantul menjadi urutan ke- dua setelah RSUD Gadjah Mada Yogyakarta dalam menangani dan mengobati penyakit Tuberculosis di Yogyakarta.


Sementara Kabid Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul Syamsu Ariyanto SKM MPH memaparkan, dalam upaya menekan penularan Tuberculosis di Bantul ada beberapa aturan yang mengaturnya, diantaranya SK Bupati Bantul Nomor 408 Tahun 2022, tentang pembentukan tim pelaksana jejaring layanan Tuberculosis berbasis kabupaten difasilitasi kesehatan pemerintah dan swasta.


"Karena itu setiap pasien Tuberculosis harus ditemukan dan diobati sampai sembuh (TOSS) agar penularannya di Indonesia, utamanya di Bantul dapat dihentikan. Sedangkan peran keluarga pada program ini sangat penting , karena semangat dan kepatuhan pasien untuk minum obat juga ditentukan dukungan keluarga," pungkasnya.(Jdm)

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Terkini

Pebasket Bantul Sukses Tembus PON Nomor 3 x 3

Senin, 25 September 2023 | 19:19 WIB

Nonton Reog Kok Sangunya Clurit, Diamankan Polisi

Senin, 25 September 2023 | 13:45 WIB

Permasalahan Pertanahan Hendaknya Harus Cepat dan Akurat

Senin, 25 September 2023 | 12:16 WIB

Esensi Kegiatan Merti Dusun Bagi Warga

Minggu, 24 September 2023 | 23:10 WIB

Mau Tawuran, Dua Kelompok Remaja Langsung Diringkus

Minggu, 24 September 2023 | 17:15 WIB

Awas, Bakar Sampah Picu Kebakaran Hebat

Minggu, 24 September 2023 | 14:30 WIB

Hindari Motor, Truk Pasir Terguling di Pleret

Minggu, 24 September 2023 | 13:49 WIB

FKUB DIY: Pemilu 2024 Dilaksanakan Secara Sukacita

Minggu, 24 September 2023 | 13:36 WIB

Polres Bantul Layani Warga Disabilitas Buat SIM D

Jumat, 22 September 2023 | 16:25 WIB

Animo Bertransmigrasi Tinggi, Kuota Terbatas

Jumat, 22 September 2023 | 05:25 WIB

Bakesbangpol Bantul Gelar Penguatan Kebangsaan

Kamis, 21 September 2023 | 18:15 WIB
X