Krjogja.com - BANTUL - Berbagai upaya ditempuh agar Kelas Khusus Olahraga (KKO) di SMP Negeri 2 Sewon Bantul bisa berjalan dengan baik. Selain terus melengkapi sarana prasarana, pihak sekolah berharap pemerintah Kabupaten Bantul mengalokasikan anggaran agar mensuport penuh KKO tersebut. Sementara Komisi D DPRD Bantul punya komitmen agar sarana pendukung KKO di Kabupaten terus meningkat.
"Sampaikan kepada kita, dan akan dibahas dikomisi. Dari Komisi punya komitmen bagaimana caranya mendorong untuk meningkatkan sarana prasarana. Tolong sampaikan kekurangannya kepada kami sehingga kita bersama dinas akan berupaya melakukan perbaikan ," ujarnya disela kunjungan di SMP N 2 Sewon Bantul.
Dalam kunjungan tersebut juga dikuti anggota Komisi D DPRD Bantul, diantaranya, H Yazmuri MPd, H R Ichwan Tamrin M, SE dan M.Agus Sofwan
Politisi PDI Perjuangan tersebut berharap, hadirnya KKO di SMP N 2 Sewon Bantul tidak hanya sebatas nama. Tetapi benar -benar menjadi wadah bagi siswa di Bantul untuk mengasah kemampuannya. Dengan harapan lewat KKO tersebut akan lahir atlet berkualitas di Bumi Projotamansari.
Dalam kunjungan tersebut Komisi D DPRD Bantul melakukan pengecekan sejumlah fasilitas di SMP Negeri 2 Sewon. "Kami minta betul kepada sekolah untuk menyampaikan ke kami dari Komisi D itu kekurangan-kekurangan apa saja. Sehingga problem tersebut bisa kami carikan solusi bersama. Agar kita bisa mencarikan solusi untuk persoalan itu," ujarnya.
Kepala SMP N 2 Sewon Bantul, Susi Daryanti SPd MPd mengatakan, sudah dua tahun terakhir sekolahnya membuka KKO dan animo masyarakat untuk masuk kelas tersebut sangat tinggi.
"Ini sudah tahun kedua, tahun pertamanya di tahun 2022-2023 dan ini masuk ke tahun kedua. Terkait dengan fasilitas memang itu menjadi kendala yang kami hadapi dilapangan," ujarnya. Oleh karena itu, pihaknya sudah menyampaikan semua kendala dan problematika KKO di SMP N 2 Sewon ke Komisi D DPRD Bantul.
"Dari tahun kemarin itu dari 32 siswa yang kita terima. Pendaftarnya mencapai 80 siswa. Tahun ini pun juga terpantau sangat banyak ada 77 pendaftar, jadi Alhamdulillah kuota bisa terpenuhi," ujarnya.
Kabid SMP Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bantul, Retno Yuliastuti MPd mengatakan, pihaknya selama ini selalu mengajukannya untuk anggaran ke pemerintah. Tetapi memang anggaran tersebut disesuaikan dengan pagu atau lokasi anggaran dari dinas.
"Memang kami belum bisa mengakomodasi semua, karena berapa prioritas dari pemerintah daerah harus didahulukan. Kita bersama-sama dengan bapak dan ibu dari DPRD Bantul mempunyai komitmen sama bagaimana caranya untuk memajukan pendidikan di Bantul," ujarnya. (Roy)