BANTUL (KRJogja.com) - 30 pelajar dari 15 negara di Asia-Pasifik mencoba mengenal seni dan budaya Indonesia melalui 'International Students Cultural Program'. Tidak sekadar kesenian dan kebudayaan terkemuka yang mereka pelajari dan pahami. Namun pola kehidupan masyarakat paling mendasar dicoba untuk didalami dan diresapi filosofinya.
Program dari Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI itu diselenggarakan 18-30 Juli 2016. Sementara negara yang berpartisipasi yakni Australia, Kamboja, Mesir, Fiji, India, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, New Caledonia, Papua Nugini, Philipina, Korea Selatan, Thailand dan Vietnam.
Sementara dalam kegiatan di Rumah Budaya Tembi Sewon Bantul, Rabu (27/7) peserta benar-benar diajak untuk praktek membuat dan berkreasi lewat sebuah kerajinan dan kesenian tari. Pembantu Koordinator Gentur  Adi Utama di Rumah Budaya Tembi mengatakan, bahwa peserta program diajak membaur masyarakat secara langsung. Sehingga akan mengetahui tradisi ditengah masyarakat.
"Dengan mereka ikut membaur dengan masyarakat akan mengetahui ini kultur masyarakat Indonesia, mereka bisa belajar seni dan budaya secara langsung, supaya mereka mengenal Indonesia dari dua aspek itu," ujarnya.
Peserta program itu juga mengkuti aktivitas belajar disejumlah sekolah di Yogyakarta yakni, SMA N 2 Yogyakarta , SMA N 1 Yogyakarta, SMA N 5 Yogyakarta, SMAN 8 Yogyakarta SMK Muh 1, SMK Muh 2 Yogyakarta serta Steladuce 1.
“Kami ajak peserta untuk mengenal budaya Indonesia tidak sekedar dietase, namun yang paling mendasar, bahkan mereka ikut salat Jumat dan Kebaktian,†ujar Gentur. Selama di Yogyakarta peserta diajak mengunjungi sejumlah tempat diantaranya, Kraton Yogyakarta, Benteng Vredenburg,Perpustakaan DIY Grha Tama Pustaka, Candi Prambanan serta Borobudur. (Roy)