Krjogja.com - PURWOKERTO - Berbagai produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asal Jawa Tengah, Jumat (12/5/2023) diekspor ke berbagai negara di Asia, Amerika, dan Timur Tengah.
Pelepasan ekspor produk UMKM tersebut dilepas oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Jalan dr Angka Purwokerto depan Kantor Mal Pelayanan Publik (MPP), Banyumas.
Setidaknya ada empat kontainer barang produk UMKM yang diekspor dari perusahaan di Banyumas, Purbalingga dan Pati.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah Ratna Kawuri mengatakan empat kontainer produk UMKM yang diberangkatkan dari Purwokerto terdiri atas satu kontainer 20 feed minyak atsiri buatan PT Indesso Aroma (Banyumas) dengan negara tujuan China.
[crosslink_1]
Kemudian satu kontainer 40 feed gula kelapa organik buatan CV Inagro Jinawi (Banyumas) dengan negara tujuan Amerika Serikat, satu kontainer 40 feed gula kelapa rebel buatan CV Permata Satria (Banyumas) tujuan Amerika Serikat, serta satu kontainer 40 feed makanan olahan berupa sohun dan sebagainya buatan PT Lestari Jaya Bangsa (Banyumas) tujuan Arab Saudi.
Kemudian saat produk UMKM yang diberangkatkan dari perusahaan masing-masih terdiri atas satu kontainer 20 feed sapu glagah buatan CV Rayung Pelangi (Purbalingga) dengan negara tujuan Korea Selatan, satu kontainer 20 feed gula semut organik buatan CV Bunga Palm (Purbalingga) tujuan Amerika Serikat, dan satu kontainer 20 feed produk Syams Indonesian Handicraft (Pati) tujuan Jepang.
"Nilai total ekspor Rp7,25 miliar. Ini menjadi satu kontribusi karena di triwulan pertama tahun 2023 ekspor-impor kita, neraca perdagangannya juga surplus sekitar 708 juta dolar Amerika Serikat," kata Ratna.
[crosslink_2]
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo seusai pendampingan pelepasan ekspor mengatakan pemerintah daerah dan pegiat UMKM ternyata sudah membuahkan hasil meskipun tentu saja sudah ada yang jauh punya pengalaman lebih dulu seperti produsen minyak atsiri.
"Ternyata hanya dari daun cengkih yang sudah jatuh, biasanya hanya dipakai untuk pupuk, ternyata bisa diolah menjadi minyak atsiri. Ya sudah cukup lama mereka ekspor ke banyak negara," jelasnya.
Menurutnya pelepasan ekspor tersebut sebenarnya momentum penting bahwa UMKM naik kelas itu bisa berjalan.
"Saya berpesan kepada mereka agar menjaga kualitas itu, termasuk tadi saya ingatkan terutama seperti gula kelapa yang asalnya dari tanaman organik, keorganikan tanaman itu mesti dijaga untuk menjaga kualitas," pintanya.(Dri)