PURBALINGGA - Hingga Sabtu sore, upaya pencarian Nursidi belum membuahkan hasil. Laki-laki 85 tahun warga Dusun Kedungkubang, Desa Bokol Kecamatan Kemangkon Purbalingga
itu tenggelam dan hanyut di aliran Sungai Serayu pada Rabu siang (12/4/2023).
"Pencarian akan dilanjutkan besok," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Priyo Satmoko, Sabtu petang.
Sebelum dilaporkan tenggelam, laki-laki berbadan kurus itu terlihat sedang buang air besar di tepian sungai itu, sekitar 150 meter dari rumah korban. Tidak lama kemudian, dari seberang sungai yang masuk wilayah desa Plana seorang pencari rumput melihat Nursidi berjalan sempoyongan di tepian sungai dengan kedalaman air sebatas lutut laki-laki dewasa.
Diduga arus air cukup kuat sehingga mendorong langkah kaki Nursidi dan mendorongnya ke tengah. Sesaat kemudian, Nursidi jatuh dan tenggelam.
Upaya pencarian dilakukan keluarga dan warga sekitar sejak Rabu siang. Disusul bantuan dari tim BPBD dan unsur relawan.
"Kami mengerahkan tim gabungan yang dibagi menjadi tiga SRU (Search Rescue Unit)," ujar Priyo Satmoko.
Dua SRU air dari LCR BASARNAS dan LCR BPBD Purbalingga. Sedangkan SATU SRU darat dari unsur relawan lainnya.
Penyisiran dilakukan dari lokasi kejadian perkara di titik 0 hingga Bendung Gerak Serayu (BGS) di wilayah Banyumas.
Priyo menyebut unsur yang terlibat dalam upaya pencarian meliputi Basarnas, BPBD Purbalingga, POLRI TNI, Pemdes Bokol, PMI, Pramuli, PRC RAPI,IOF, CELENG Rescue, MDMC Purbalingga, RPP, IEA dan SAR Purbalingga. (Rus)