Krjogja.com - PURWOKERTO - International Culinary Festival 2023 yang menghadirkan 13 negara di Afrika, Timur Tengah dan Asia digelar oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jawa Tengah di halaman Rektorat setempat, Jumat (14/04/2023) sore.
"Saya sangat bangga karena kegiatan tersebut merupakan momentum bagus bagi UMP untuk meningkatkan iklim dan nuansa internasionalisasi di perguruan tinggi Muhammadiyah, " kata Rektor UMP Dr Jebul Suroso saat membuka kegiatan tingkat internasional di bulan Ramadan.
Sejumlah makanan tradisional mancanegara yang disajikan oleh para mahasiswa asing yang tengah menimba ilmu di UMP antara lain dari Gambia, Iran, Pakistan, Mali dan Korea Selatan, Brunai.
[crosslink_1]
"Ini bagian untuk mendekatkan mahasiswa asing yang ada di Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan kami. Acaranya dikelola Kantor Urusan Internasional, Insya Allah menyenangkan karena diisi dengan lomba membuat nasi goreng," tuturnya.
Jebul, mengharapkan dengan adanya festival tersebut, mahasiswa internasional yang kuliah di UMP akan bangga karena kuliner dari negara mereka bisa diekspos dan disajikan di Indonesia.
Momoudou Songare Toufi salah satu mahasiswa dari Mali, Afrika mengatakan dalam kegiatan tersebut, ia membuat masakan tradisional Mali berupa maloseri. Masakan tersebut terbuat dari beras, kelapa, gula, garam dan susu.
"Makanan maloseri selalu dibuat setiap hari untuk menu sarapan dan di bulan Ramadan bagi warga Mali," kata Momoudou.
Meski begitu mahasiswa yang kuliah S1 Bahas Inggris ini mengaku sudah bisa memasak masakan khas Indonesia, salah satunya nasi goreng.
Park Chongnam mahasiswa asal Korea Selatan memasak dua masakan khas negaranya, salah satunya berupa japchae.
"Japchae. Itu mie sama sayur-sayur tanpa kuah, biasanya disajikan setiap hari raya apa pun di Korea," ungkapnya. (Dri)