Krjogja.com, PURBALINGGA - Sebuah video yang menampakkan dua laki-laki membawa senjata tajam jenis clurit sempat beredar di sejumlah media sosial, termasuk whatsapp group. Dalam video yang mulai viral sejak Selasa malam (5/9/2023) itu, terlihat dua orang duduk di atas sepeda motor yang tengah berhenti. Tampak jelas laki-laki yang duduk di belakang menggenggam clurit. Kedua laki-laki itu, G (16) dan F (15) akhirnya diamankan petugas Polsek Karangmoncol Purbalingga.
"Kedua anak itu warga Kecamatan Karangmoncol. Rabu sore kemarin diantar orangtuanya dan Babinsa setempat datang ke Polsek Karangmoncol," tutur Kapolres purbalingga AKBP Hendra Irawan, Kamis siang (7/9/2023).
Hendra yang didampingi Plt Kasihumas Iptu Imam Saefuddin menyebutkan, kedua anak yang berstatus pelajar sebuah SMK di Purbalingga itu mengakui dua orang yang terrekam CCTV tersebut adalah dirinya. Hanya Saja, benda yang diduga merupakan senjata tajam, ternyata hanya celurit mainan yang terbuat dari pipa PVC.
Video yang berasal dari kamera CCTV sebuah toko di Karangmoncol pada Selasa malam dengan cap waktu pukul 21.44 itu menjadi viral. Warga yang menyaksikan video itu menduga kedua anak itu anggota geng motor yang sempat muncul di Purbalingga.
Sesaat setelah video itu viral pada Selasa malam, petugas Polsek Karangmoncol dan Satreskrim Polres mulai melakukan penyelidikan. Dari gambar dalam video itu polisi berhasil mengidentifikasi kedua laki-laki tersebut. Tapi sebelum dijemput, kedua anak itu sudah mendatangi kantor Polsek Karangmoncol pada Rabu sore.
Rupanya setelah video itu beredar luas, dua orang yang ada dalam rekaman CCTV tersebut merasa takut dan gelisah. Dengan kesadaran sendiri dua pelajar tersebut didampingi kedua orang tuanya dan Babinsa Koramil datang ke Polsek Karangmoncol.
"Mereka mengakui, bahwa dua orang yang ada di dalam rekaman CCTV tersebut adalah dirinya. Namun demikian benda yang diduga merupakan senjata tajam, ternyata setelah dicek adalah celurit mainan yang terbuat dari pipa PVC," jelasnya.
Setelah mendapat pembinaan, keduanya meminta maaf kepada orang tuanya dan berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya. sementara polisi mengingatkan pagar mengawasi aktivitas anak-anaknya.
"Jangan sampai anak terjerumus melakukan tindakan negatif yang dapat meresahkan masyarakat," ujarnya. (Rus)
