Delapan Bulan Jadi Driver JogjaKita, Mbah Jo Bisa Beli Motor

Bambang Djoko Supono alias Mbah Jo.
Krjogja.com - YOGYA - Semangat mencari nafkah terus dilakukannya. Walau sudah tak muda lagi namun tanggungjawabnya untuk menghidupi keluarga tak pernah surut. Inilah yang dilakukan oleh Bambang Djoko Supono (55).
Manjadi seorang pengendara ojek online dipilih pria yang akrab disapa Mbah Jo ini untuk dapat menghasilkan rupiah bagi orang-orang yang ia cintai di rumah. Ia memilih untuk menjadi driver perusahaan transportasi online di Yogya yakni JogjaKita.
Ia mengungkapkan sudah sejak bulan Maret silam menjadi driver JogjaKita dengan motor matic kesayangannya. Ternyata langkah perjalanan hidup yang dipihnya tidak salah, dari menjadi driver JogjaKita ini Mbah Jo bisa membeli sepeda motor yang lama ia idamkan.
"Iya, ini hasil ngojek JogjaKita. Padahal baru delapan bulan saya ngojek, hasilnya sudah bisa untuk beli motor," ungkapnya.
Dahulu keputusannya menjadi driver berjaket merah ini sempat ditentang olah sang anak. Keluarga menginginkan diusia tuanya Mbah Jo tetap di rumah saja dan tak perlu banting tulang mencari nafkah.
Namun karena Mbah Jo merasa masih mampu dan kuat untuk mencari nafkah, maka ia tak menyurutkan pilihanya untuk menjadi seorang ojek online. Kegigihan seorang Mbah Jo akhirnya meluluhkan hati keluarga yang akhirnya mengizinkan kepala rumah tangga ini untuk mencari nafkah.
Dalam sehari, Mbah Jo bisa melayani 6 - 10 orderan. Ia bahkan menjadi langganan sejumlah penumpang tuna netra yang bekerja sebagai tukang pijat.
Ia juga merasa senang karena setiap hari bisa bertemu orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Dari interaksi itulah membuat Mbah Jo melupakan rasa capeknya dan dapat pengalaman baru dari bertukar cerita dengan penumpangnya.
"Saya memang selalu mendahulukan kepentingan customer. Sebab jika customer puas dengan pelayanan kita, mereka akan kembali menggunakan JogjaKita sehingga rezeki para driver semakin lancar," ucapnya.
Setelah cita-citanya membeli sepeda motor, kini pria paruh baya ini ingin mulai menabung guna mempersiapkan hari tuanya. Ia akan terus menjadi seorang driver JogjaKita hingga nantinya ia benar-benar sudah tak mampu lagi.
"Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Delapan bulan ngojek, saya bisa beli motor baru. Setelah ini, hasil ngojek mau saya tabung untuk mempersiapkan hari tua," katanya. (*)
BERITA TERKAIT
Ciptakan Kesetaraan Gender, Pemkab Sukoharjo Sosialisasikan Perda PUG
Bangun Karakter Siswa, SMAN 11 Yogya Gelar MABATA
Terlibat Calo Bintara, 5 Oknum Polda Jateng Dipecat dan Terancam Pidana
Literasi Jadi Alat Maksimalkan Kualitas SDM Indonesia
Bekali Kemampuan Penulisan, Kanwil Kemenag DIY Gelar FGD Kehumasan
Sambut Ramadan, Kemenag Kirim 50 Pendakwah Moderat ke Daerah 3T
Propam Polres Sukoharjo Gelar Tes Urine Dadakan, Hasilnya?
Polisi Dalami Dugaan Penganiyaan Fitri Disabilitas Yatim Piatu
Janji Didepan Makam Para Pahlawan, Masyarakat Kota Yogya Deklarasi Pemilu Damai
Bank Indonesia Batasi Penukaran Uang BaruRp 3,8 Juta Per Orang
Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
Jenazah Syabda Dimakamkam Berdampingan dengan Ibu dan Nenek
Orangtua Ayu Indraswari Terakhir Bertemu Sabtu Pagi, Sore Sudah Tak Bisa Dihubungi
Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint
Bupati Gunungkidul luncurkan Aplikasi 'Gampang Gawe Surat'
Pelayat Mendatangi Rumah Duka Syabda Perkasa
Kesbangpol DIY Perkuat Sinergitas Pokja Ketahanan Ekonomi
Merti Dusun Papringan Ditutup dengan Pementasa Kuda Lumping
Qomaru Terpilih Sebagai Ketua Ketua PDM Bantul
Bank Indonesia Mulai Menerima Penukaran Uang Baru Mulai 27 Maret
Dirut KR Resmikan Balai Warga Semeru