BANTUL, KRJOGJA.com – Gencarnya masyarakat membuka destinasi wisata baru di Bantul merupakan pergerakan positif untuk mendongkrak kesejahteraan. Namun kondisi itu mesti diikuti kemampuan dalam melakukan mitigasi potensi bencana yang bisa terjadi setiap saat. Jangan sampai pembukaan objek wisata tersebut sekadar mengejar target kunjungan. Tetapi soal keamanan bagi wisatawan justru diabaikan. Karena hasil evaluasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul. Sejumlah objek wisata berada dizona merah atau daerah rawan longsor. Baik bangunan inti atau lokasi pendukung objek wisata seperti rumah makan.
“Jangan hanya berfikir bagaimana kunjungan wisatawan meningkat, kemudian membuat daya tarik wisata dilokasi-lokasi rawan. Keselamatan wisatawan harus diperhatikan pula,” ujar Kepala BPBD Bantul, Drs Dwi Daryanto MSi, Selasa (4/7/2017) malam.
Oleh karena itu BPBD mendesak kepada pengelola objek wisata dan rumah makan di Bantul harus melakukan kajian terlebih dahulu jika ingin mendirikan bangunan di daerah rawan longsor. Selain itu ketika membuat spot untuk foto mestinya harus diperhatikan pula aspek keselamatan wisatawan. Dwi Daryanto menilai sejumlah objek wisata dan rumah makan di Bantul ini berada di lokasi rawan longsor. “Bukan berarti daerah itu tidak boleh didirikan bangunan, boleh saja tetapi standar bangunan aman harus diperhatikan,” jelasnya.
Sehingga segala kemungkinan terburuk bisa diminimalisir sejak dini. Jangan sampai sekarang asal membangun, asal membuat tanpa ada standar baku dari aspek konstruksi. Ketika suatu saat terjadi kemungkinan terburuk baru diributkan. Alangkah baiknya jika sejak dini sudah diperhatikan betul ketika melakukan pembangunan. Sebagai contohnya disepanjang Jalan Yogya-Wonosari Piyungan. Disepanjang ruas jalan itu tumbuh bangunan berada didaerah rawan longsor. “Banyak bangunan untuk mendukung sektor wisata di Bantul ini sebenarnya perlu diperhatikan faktor kekuatan konstruksinya,” jelas Dwi.
Selain menyoroti lokasi wisata alam, Dwi juga bakal segera melakukan penataan di pesisir selatan Bantul. Kebijakan itu diambil supaya terhindar dari gelombang tinggi. Menurutnya tumbuhnya sektor wisata di Bantul yang begitu subur merupakan sebuah kemajuan. Namun memperhatikan wisatawan tetap menjadi yang paling penting.(Roy)