Sementara Plt Kepala BPBD Kabupaten Bantul, Agus Yuli ST mengungkapkan, pihaknya sudah koordinasi dengan sejumlah pihak mengantisipasi bencana hidrometeorologi. BPBD Bantul tidak mau menyepelekan potensi bencana alam di Bantul bertepatan musim penghujan tahun ini. “Kami sudah berdiskusi dengan narasumber dari BMKG Sleman dikatakan bahwa hujan sudah mulai akhir Oktober lalu hingga Mei atau sekitar 7 bulan,” ujar Agus Yuli.
Koordinasi terus dilakukan sebagai bentuk antisipasi bencana hidrometeorologi. Sejumlah potensi bencana bisa terjadi di Bantul diantaranya tanah longsor, banjir, dan puting beliung gempa bumi hingga tsunami. “Kita harus saling mensuport memberikan motivasi kepada FPRB dan semua pihak untuk saling bersinergis dalam menghadapi segala bentuk potensi bencana alam,” ujarnya.
Dijelaskan, pihaknya gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat tidak membuang sampah disaluran irigasi. Kelakuan sebagian orang membuang sampah ke saluran irigasi ditengarai jadi biang air meluap tidak terkendali. ” Dalam menghadapi segala kemungkinan terkait bencana alam TRC akan bergerak secepat mungkin, kami berusaha respons tidak sampai 1 5 menit dari laporan,” ujarnya. (Roy)