YOGYA, KRJOGJA.com – Diskusi yang mengangkat tema ‘Gerakan Perempuan adalah Gerakan Transmormatif’ diselenggarakan oleh Padepokan Perempuan Gaia yang beralamatkan di Wirobrajan Yogyakarta, Sabtu (10/03/2018). Kegiatan in diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional sekaligus ulang tahunnya padepokan ini yang ke-22 tahun.
Banyak hal yang dibahas dalam diskusi ini, salah satunya adalah relasi antara sex dan gender yang masih tercampur adukkan. Nunuk, salah satu pegiat di Padepokan ini menjelaskan gender merupakan hasil dari kosntruksi sosial yang ada sebagai pembagian peran.
Baca juga :
Hak Perempuan di Hadapan Publik Masih Dibatasi
Pelecehan Verbal Tinggalkan Trauma Kaum Perempuan
"Adanya konstruksi sosial ini kemudian merangsang lahirnya stereotype. Pemahaman mengenai gender dan sex sangat perlu untuk dimiliki karena berpengaruh terhadap pemahaman konsep diri seseorang,” jelasnya.
Kebutaan gender mengakibatkan ketidakadlian dalam memandang realitas. Kebutaan gender pula yang menyebabkan banyaknya victim blaming. “Perjuangan mengenai kesetaraan gender adalah perjuangan kemanusiaaan bukan hanya perjuangan perempuan semata,” tegasnya. (Sekar Soca)