Bupati Temanggung Al Khadziq mengatakan perubahan iklim yang nyata dirasakan warga Temanggung adalah krisis air bersih dan mundurnya pranata mangsa teritama terkain penanaman tembakau.
“Masa penanaman tembakau mundur, pemupukan tembakau juga mundur apalagi dengan masa panen tembakau,” kata Al Khadziq, Jumat (10/6/2022).
Al Khadziq mengemukakan itu ditemui usai apel peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia tahun 2022 yang digelar di Taman Progo.
Dikatakan April dan Mei biasanya sudah pemupukan tembakau, tetapi mundur menjadi mulai pertengahan Mei.
“Komoditas pertanian lain di Temanggung juga terpengaruh perubahan iklim. Masyarakat dunia kini terancam kelaparan yang tidak hanya karena faktor perang tetapi perubahan iklim,” kata dia.
Dikatakan Pemkab Temanggung bersama elemen masyarakat berusaha melakukan penyelamatan lingkungan dengan penanaman pohon dan pemilahan sampah.
Sepanjang 2021, dikatakannya telah berhasil menanam sekurangnya 500 ribu bibit pohon, di lahan kritis di lereng Gunung Sumbing, Sindoro dan Prahu.