1 Juni Hari Lahir Pancasila, Apa Bedanya dengan Hari Kesaktian Pancasila?

Ilustrasi
YOGYA, KRJOGJA.com - Tepat 1 Juni Bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila, ini menjadi hari di mana awal terbentuknya ideologi negara, yaitu Pancasila.
Banyak yang masih keliru antara Hari Lahir Pancasila dengan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober. Kelahiran Pancasila jelas berbeda dengan Kesaktian Pancasila. Lalu apa bedanya?
Hari Lahir Pancasila
Penetapan Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni disebabkan karena pada 1 Juni 1945 Ideologi negara tersebut dibentuk oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dalam sidang yang berlangsung pada 29 Mei – 1 Juni 1945.
Dasar negara Indonesia menjadi salah satu agenda yang dibahas dalam sidang pertama BPUPKI yang saat itu dipimpin oleh dr. Radjiman Wedyodiningrat. Dalam sidang, Muhammad Yamin, Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno juga ikut memberikan usulan mengenai gagasan dasar negara.
Setelah melakukan persidangan dan melewati perdebatan antar tokoh bangsa, akhirnya tepat pada 1 Juni, Ir. Soekarno menyampaikan sebuah pidato mengenai rumusan dasar negara yang terdiri dari lima butir, yaitu Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan yang Maha Esa.
Kemudian pada 70 tahun mendatang, Hari Lahir Pancasila baru diperingati dan ditetapkan sebagai hari libur nasional, tepatnya pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden (Kepres) No. 24 tahun 2016.
Hari Kesaktian Pancasila
Jika Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni dan baru ditetapkan sebagai hari libur nasional 70 tahun kemudian, lain halnya dengan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober dan telah ditetapkan sejak dua tahun setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) terjadi, yaitu pada tanggal 27 September 1967 oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden (Kepres) No. 153 Tahun 1967.
Ada peristiwa kelam yang terjadi di balik Hari Kesaktian Pancasila, yaitu peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S). Peristiwa penangkapan, penahanan, perburuan dan pembunuhan massal yang terjadi dalam satu malam pada 30 September, dan memakan korban enam orang Jenderal, satu perwira militer dan kurang lebih 500.000 jiwa.
Dampak peristiwa tersebut dapat dikatakan cukup besar bagi bangsa Indonesia. Selain pembunuhan terhadap jenderal dan perwira militer, pembunuhan massal di Jawa-Bali dan sekitarnya juga terjadi, yang memakan korban mencapai hingga setengah juta jiwa.
Selain itu juga terjadi pencabutan kewarganegaraan bagi mahasiswa asal Indonesia yang sedang menempuh Pendidikan di luar negeri, yang menyebabkan terhalangnya kepulangan mereka.
Tragedi G30S tersebut merupakan aksi kudeta terhadap pemerintahan Soekarno dan menggeser ideologi Pancasila menjadi komunis. Karena itu tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Kemudian ideologi Pancasila kembali dikuatkan dan tidak dapat digantikan dengan ideologi apapun selain itu.
Lalu untuk memperingati peristiwa kelam G30S, setiap tanggal 30 September bendera Merah Putih akan dikibarkan setengah tiang, kemudian pada tanggal 1 Oktober, bendera akan kembali dikibarkan hingga satu tiang penuh. (*)
BERITA TERKAIT
Visa Transit 4 Hari Tak Bisa untuk Haji
ATF 2023 Jadi Kebangkitan Pariwisata Indonesia
CIMB Niaga dan Cathay Pacific Wujudkan Wisata ke Destinasi Impian Dunia
Bawaslu Magelang Kawal KPU Sempurnakan Data Kematian Warga
Begini Kesiapan Telkom dalam Menyukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Gandeng Empat Lini Bisnis, Nagita Slavina Bawa RANS ke Kuliner dan Gaya Hidup
PT Piaggio Indonesia Buka Cabang di Mojokerto
Beragam Penyebab Wanita Harus Operasi Angkat Rahim
Bulog Jamin Beras Impor Premium Dijual Tak Sampai Rp 10 Ribu Sekilo
Ditemukan di Fosil Ikan, Ini Bentuk Otak Berusia 319 Juta Tahun
Serunya Saat Bir Plethok dan Gado-Gado Jadi Pertunjukan Teater Dokumenter
Soal Galon Guna Ulang, KPPU Duga Ada Diskriminasi
Maybank Indonesia Resmikan Kantor Cabang Kota
Cegah Investasi Bodong, Pecalang Bali Ikuti Literasi Pasar Modal
Penderita Diabetes Anak Meningkat, Ini Pesan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Cara Top Up Game di Mocipay Pakai Pulsa
Bidik Pertumbuhan Dua Kali Lipat, Bank Muamalat Geber Pembiayaan Perumahan
Pembunuh Nomor Tiga, Kemenjes-MD Anderson Layani Pasien Kanker
Tersangka Pembunuhan Siswi Kelas 3 SMP Terancam Pasal Berlapis
Kabar Baik! 99 Persen Orang Indonesia Punya Antibodi COVID-19
Dukung Gematapas, BPN Bantul Pasang 4.000 Patok Tanah