Kurangnya Papan Peringatan Bahaya di Parangtritis Jadi Perhatian Anggota Dewan

user
danar 05 Januari 2022, 19:10 WIB
untitled

BANTUL, KRJOGJA.com - Komisi A DPRD Kabupaten Bantul yang dipimpin wakil ketuanya, Suratun SH, Rabu (5/1/2022) melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Wisata Pantai Parangtritis Kretek.

Bantul , untuk melihat dari dekat kondisi objek wisata pantai yang sering menelan korban jiwa karena terseret ombak ke laut selatan, seperti yang terjadi Kamis (30/12/2021) lalu, korbannya Fatih Abadi Muzaki (13) warga Bekasi Jabar yang hingga Rabu kemarin jazat korban belum ditemukan.

Menurut Wakil Ketua Komisi A DPRD Bantul Suratun SH, pihak dewan siap mengajukan anggaran dana APBD 2023 untuk pengadaan sarana dan prasarana pengamanan pengujung di Parangtritis. Diantaranya seperti masukan dari pihak Tim SAR Parangtritis ,yakni kurangnya papan peringatan tanda lokasi berbahaya di lokasi palung laut selatan.

"Kami harus sharing dengan pihak Tim SAR Parangtritis untuk mengetahui sarana dan prasarana yang dibutuhkan mendesak untuk pengamanan wisata di Parangtritis dan akan diajukan pada anggaran APBD 2023," papar Suratun.

Suratun juga mengimbau kepada wisatawan yang datang ke Parangtritis harus mematuhi imbauan petugas, agar tidak mandi di kawasan palung laut yang berbahaya. Banyak pengunjung, terutama dari luar daerah yang tidak tahu lokasi berbahaya untuk mandi. Yakni di lokasi palung laut yang gelombang airnya tenang tetapi daya tariknya air laut dibawa cukup kuat, sehingga mampu menyeret korban ke tengah laut laut.

Sementara Koordinator SAR Linmas Wilayah 6 Parangtritis, Arif Nugroho menjelaskan, saat ini kekurangan sarana prasaran pendukung keamanan pengunjung di Parangtris berupa papan peringatan tanda bahaya palung laut dan pengeras suara.

"Itu yang urgens untuk segera dipercepat pengadaannya. Jumlah personel SAR Parangtris saat ini ada 99 persenel sedangkan pengunjung wisata jika liburan bisa mencapai 200.000 orang, sehingga harus ada pendukungnya," kata Arif.

Terkait korban laka laut yang terjadi Kamis (30/12/2021), pada Hari H+ 5 lalu pencarian di laut sudah dihentikan, tetapi upaya pencarian dengan penyisiran darat terus dilakukan selama 24 jam oleh jajaran SAR Linmas, Basarnas dan Ditpolairud Polda di DIY dibantu PMI Bantul dan keluarga korban.(Jdm)

Kredit

Bagikan