Ritual Botorono, Wujud Syukur Petani Tembakau Atas Limpahan Rezeki

Ilustrasi
TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Raja siang melirik di ufuk timur. Embun di dedaunan belum mengering, burung-burung bernyanyi sambil meloncat dari dahan ke dahan saat petani tembakau mulai berjalan menuju Puncak Gunung Botorono, Jumat (26/11/2021).
Jumat Legi Robiulawal atau Maulud dalam penanggalan Jawa, merupakan saat hari petani tembakau di Desa Petarangan Kecamatan Kledung Temanggung menggelar sedekah bumi sebagai ungkapan rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan Tuhan Allah SWT.
Sedekah bumi atau yang oleh warga disebut ritual merti dusun tahun ini dihidupkan setelah pada tahun lalu diliburkan karena kasus Covid-19 yang tinggi dan warga belum mendapat vaksinasi.
Tahun ini kendati masih pandemi, ritual digelar dengan memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah pemaparan Covid-19. Selain itu warga telah banyak mendapatkan vaksinasi serta angka kasus Covid-19 telah melandai. Meski begitu warga yang sakit dan warga luar daerah apalagi dari daerah dengan kasus Covid-19 tinggi tidak diperbolehkan untuk mengikuti ritual.
Warga membawa nasi tumpeng ingkung ayam jantan, aneka makanan tradisional dan jajan pasar. Dan tidak lupa minuman kopi tubruk, yang merupakan minuman tradisional turun temurun. Setiba di puncak Gunung Botorono mereka duduk di tempat yang disediakan. Makanan diletakkan di depan duduk mereka dan makanan digelar di tikar.
Setelah berdoa yang dipimpin pemuka agar setempat, mereka pun mulai makan bersama. Mereka saling tukar makanan yang dibawa. Riuh rendah terdengar saling berbincang dan bercanda untuk keakraban. Kepala Desa Petarangan Jumarno mengatakan menjadi keharusan bagi petani tembakau untuk sedekah bumi usai panen raya tembakau. Warga bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Tuhan.
"Kami tetap bersykur meski untuk panen tahun ini kurang begitu baik. Panen kurang begitu berpihak pada petani,"kata dia.
Dikatakan petani bersyukur karena telah diberi kesehatan kelancaran usaha sehingga tetap hidup dan terbebas dari paparan Covid-19 serta bisa menggelar sedekah bumi. Pada merti dusun ini warga meminta keselamatan pada Allah semoga seluruh warga Petarangan dan Temanggung pada umumnya agar meningkat kesejahteraanya.
"Kami berdoa mendapat kebagawarasan dan kelancaran usaha untuk tahun yang akan datang," katanya.
Dikemukakan ritual adalah rangkaian perayaan maulid nabi, yang juga digelar pengajian dan pentas seni wayang kulit. Tahun ini sengaja di Puncak Botorono sekaligus untuk promosi tempat wisata agar lebih dikenal masyarakat dan banyak yang datang.
"Jika warga banyak yang berwisata pendapatan warga akan meningkat," ujarnya.
Seorang warga Zaenudin mengatakan ritual sengaja di obyek wisata Botorono untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. "Ritual sebagai wujud syukur dan sekaligus promosi wisata," kata dia. (Osy)
BERITA TERKAIT
Tantangan Sustainability Penurunan Stunting, Akankah Tercapai Zero Stunting di 2030?
Persiapan Puncak Haji, Jemaah Haji Lansia Harus Jaga Tenaga
Masih perlukah Pembukaan Fakultas Kedokteran di Pulau Jawa?
Boyolali Jadi Tuan Rumah Temu Donor Darah Sukarela Se-Jateng
Stiker Lindungi Lansia Terpampang di Setiap Sudut Hotel Jemaah Haji
Siap-Siap War! Tiket FIFA Matchday Indonesia vs Argentina Bisa Dibeli Mulai 5 Juni
Mengenal Aplikasi Penghasil Uang Sweatcoin
UGM Jadi Peraih Penghargaan Terbanyak pada Anugerah Merdeka Belajar Tahun 2023
Hanya Potong Pajak, Luhut Bantah Pemerintah Beri Insentif Mobil Listrik
SMKI Nusantara Buktikan Eksistensi Diri
Manfaatkan Lahan Sungai Kering, Polisi dan Warga Tanam Sayuran
Mau Nonton Laga Timnas Indonesia VS Argentina? Segini Harga Tiketnya
Awas! Siklon Tropis Mawar Mengancam Perairan Indonesia
KKP Segel 11,3 Ton Ikan Impor di Palembang
Sah! Ekspor Mineral Mentah Mulai Distop 10 Juni 2023
Di Semarang Bhikkhu Thudong Diterapi Thairopractic
KAI Daop 6 Salurkan Bantuan TJSL untuk Pembangunan Griya Anak Asuh
Lepas Kloter Pertama Embarkasi Kertajati, Ini Pesan Menag
Mahasiswa MTS UJB Praktik Kerja Lapangan di PT ADP
Panggil Dapur Konsumsi Jemaah, Kemenag Ingatkan Sanksi Distribusi Makanan Terlambat
Atlet NSB Raih 'MPV' Dalam Piala Kadisporapar