Disperindag DIY Gelar Dua Operasi Pasar Sekaligus, Ini Tujuannya

user
agus 15 November 2021, 20:34 WIB
untitled

YOGYA, KRjogja.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY telah menyelenggarakan Operasi Pasar (OP) beras dan komoditi bahan pangan lainnya di tiga wilayah yaitu Kota Yogyakarta, Bantul dan Gunungkidul sejak 5 sampai 12 November 2021. Kegiatan OP beras dan komoditi bahan pangan lainnya ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

" Kami mengadakan OP komoditas minyak dan gula pasir sebanyak 7,5 ton dilaksanakan di kabupaten dan kota yan diperuntukan bagi masyarakat Program Keluarga Harapan (PKH). Kami pun mengelar operasi murni beras sebanyak 15 ton," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yanto Aprianto di Yogyakarta, Senin (15/11).

Yanto mengatakan operasi pasar murni beras dan komoditi bahan pangan lainnya ini diharapkan membantu memenuhi kebutuhan pangan pokok masyarakat dan dapat berbelanja dengan tenang menghadapi Nataru kedepannya. Sebab dari sisi ketersediaan pasokan bahan pangan pokok di DIY sangat aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu melakukan aksi borong.

" OP komoditas lainnya yang dijual adalah minyak goreng dan gula pasir dengan total 7,5 ton, karena harga minyak goreng mengalami kenaikan akhir-akhir ini. Sedangkan operasi murni beras disediakan 15 ton beras. Antusiasme masyarakat tinggi terbukti barang yang dijual ludes semua, bahkan kurang," tuturnya.

OP komoditas lainnya yang diadakan Disperindag DIY selama November 2021 ini dilakukan di Bantul yaitu di Kebon Agung Imogiri dan Pandak, lalu di Gunungkidul yakni di Kalurahan Nglegi Patuk, Kalurahan Ngalang Gedangsari dan Kalurahan Kepek Wonosari. Kemudian di Kota Yogyakarta diadakan di Patangpuluhan, Semaki, Tompeyan dan Kantor Perum Bulog DIY Kotabaru.

Neraca ketersediaan komoditas bahan pangan pokok yang berhasil dihimpun dari instansi terkait termasuk kabupaten/kota se-DIY dilaporkan surplus hingga 8 November 2021. Rinciannya ketersediaannya yaitu beras 24.753 ton, jagung 3.114 ton, bawang merah 464 ton, bawang putih 262 ton, cabai merah keriting 339 ton dan cabai rawit merah 229 ton. Berikutnya ketersediaan daging sapi 493 ton, daging ayam ras 1.042 ton, telur ayam ras 705 ton, gula pasir 4838 ton dan minyak goreng 17.587 liter.

" Harga komoditi bahan pokok pangan di DIY yang mengalami fluktuasi terjadi pada komoditas telur ayam ras yang turun dari Rp 24.000 menjadi Rp 23.700/Kg, cabai merah keriting dari Rp 34.300 menjadi Rp 33.700/Kg, cabai rawit merah dari Rp 20.000 menjadi Rp 17.700/Kg, bawang merah dari Rp 19.000 menjadi Rp 18.000/Kg dan bawang bombay daro Rp 17.000 menjadi Rp 16.700/Kg," jelas Yanto.

Semetara itu, komoditas bahan pangan pokok yang mengalami kenaikan terjadi pada cabai merah besar dari Rp 31.000 menjadi Rp 37.300/Kg, cabai rawit hijau Rp 19.700 menjadi Rp 20.300/Kg dan bawang putih kating dari Rp 26.000 menjadi Rp 26.700/Kg. Sedangkan perkembangan harga komoditas bahan pokok pangan lainnya terpantau stabil seperti beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, daging sapi dan daging ayam. (Ira)

Kredit

Bagikan