IRCI Teliti Peran Seni Tradisional Ketoprak di Indonesia

user
agus 05 November 2021, 10:36 WIB
untitled

KLATEN, KRjogja.com - International Research Centre for Intangible Cultural Heritage (IRCI) in The Asia Pacific melakukan penelitian peran seni tradisional ketoprak di Indonesia. Hal ini berawal dari ketertarikanya terhadap program mitigasi bencana dengan pendekatan seni budaya tradisional yang dilakukan oleh Dewi Fortuna Community Learning Centre/(PKBM) Dewi Fortuna, Klaten.

Hal itu terungkap dalam lokakarya focus group discussion yang diselenggarakan Dewi Fortuna Learning Centre (DFCLC) dan IRCI for Intangible Cultural Heritage in the Asia Pacifik, di salah satu hotel di Klaten, Kamis (4/11/21).

Direktur Jenderal IRCI, Iwamoto Wataru mengemukakan, IRCI adalah pusat kategori 2 dibawah naungan UNESCO. Misinya adalah berkontribusi pada pelaksanaan konvensi untuk perlindungan warisan budaya tak benda dalam hal penelitian, sejalan dengan tujuan program strategis UNESCO.

Lebih lanjut dikemukakan, studi kasus di Indonesia tahun 2020 menunjukkan, bahwa memasukkan seni ketoprak dalam pendidikan formal memiliki efek positif pada pendidikan dan komunitas mereka. Untuk pendidikan, meningkatkan ketrampilan mental siswa dalam komunikasi, dan membantu siswa mempelajari mata pelajaran akademik, seperti seni dan budaya, ilmu sejarah dan bahasa daerah. Bagi komunitasnya, merasakan solidaritas dan rasa kebersamaan.

Pimpinan PKBM Dewi Fortuna, Kristian Apriyanta, mengemukakan, atas ketertarikan tersebut, dijalin  kerjasama antara DFCLC dan IRCI untuk melakukan studi kasus di DFCLC yang mengimplementasikan seni ketoprak dalam kurikulum pelajaran akademis. Selain itu, juga melaksanakan praktik ketrampilan seni ketoprak dalam kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti 26 peserta didik kejar paket A,B dan C, mengambil cerita Sumpah Palapa Gajah Mada, sejak Bulan Juni - Oktober 2021.

Menurut Kristian Apriyanta, tahun sebelumnya, yakni Oktober 2020, kedua lembaga ini telah melakukan studi kasus membandingkan dan menganalisa kontribusi nilai-nilai karakter kearifan lokal sebagai elemen Intangible Cultural Heritage (ICH), warisan budaya tak benda dalam seni ketoprak terhadap peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan peranserta masyarakat dalam pembangunan yang berkelanjutan. Mengambil obyek penelitian SD Trunuh dan SD Krista Gracia. Hasilnya ada perbedaan peningkatan mutu pendidikan bagi siswa responden. (Shymposium report IRCI Osaka jepang 28-1-2021).

Atas program mitigasi bencana  dengan pendekatan budaya pasca gempa bumi dan erupsi Merapi yang dilakukan DFCLC tersebut, lembaga ini pernah meraih penghargaan ESD Award di Okayama, Jepang. (Sit)

Kredit

Bagikan