Bareng Marketplace dan Kurir Digital JX, UMKM DIY Berpeluang Kembangkan Pasar

user
Ary B Prass 27 Oktober 2021, 15:17 WIB
untitled

SLEMAN, KRJOGJA.com- JD.ID dengan J-Express (JX) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY menggelar kegiatan bertajuk ‘Saling Kenal Siap Dagang bareng JX’, Rabu (27/10/2021). DIY berupaya melebarkan pasar produk UMKM yang kini terus diupayakan beranjak ke digital.

Wisnu Hermawan, Kepala Bidang Kewirausahaan Dinas Koperasi dan UKM DIY, mengatakan pihaknya selama ini berupaya menghubungkan UMKM dengan jejaring digital baik marketplace maupun kurir daring. Menurut dia, semakin banyak ruang berjualan online menjadi peluang bagi UMKM untuk berkembang dan meningkatkan luas cakupan produk.

“Kami menyambut baik, ini selaras dengan upaya Pemda DIY untuk membuka pintu mengantarkan UMKM memperluas segmentasi pasarnya. Kami apresiasi JD.ID dan JX yang memperhatikan UMKM, bergerak maju keluar dari tekanan pandemi,” ungkapnya di sela kegiatan.

Selama dua hari, tercatat 150 UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM DIY mengikuti kegiatan sharing dan diskusi. Mereka mendapatkan materi bagaimana memaksimalkan penjualan secara daring meliputi meningkatkan kualitas produk hingga strategi pemasaran.

“Kami memang membuka kerjasama dengan berbagai platform digital sebagai upaya mengembangkan UMKM DIY naik kelas memperluas pasar. Saat ini untuk di Bantul, Sleman dan Kota Yogya sudah puluhan ribu yang migrasi ke digital. Namun untuk Gunungkidul dan Kulonprogo masih terus kita dorong. Karena itu kami apresiasi apabila ada swasta yang bisa menjangkau lebih luas lagi ekspedisinya agar yang di lantai dua Yogya bisa memasarkan produk lebih mudah,” sambung dia.

Arditiandito, Industrial Relations JX menambahkan pihaknya tidak hanya ingin hadir sebagai penyedia jasa logistik dari hulu ke hilir namun juga mendorong penjual dalam hal ini UMKM khususnya di DIY untuk maju.  Melalui edukasi dan pelatihan mengenai pemasaran digital, pihaknya berbagi ilmu dan kiat sukses agar para seller dapat dengan mudah beradaptasi dan memanfaatkan digitalisasi kegiatan jual beli.

“Kami juga memberi edukasi dan pelatihan perihal metode pembayaran cash on delivery (COD) karena COD adalah salah satu cara jitu yang dilakukan oleh para seller untuk membangun kepercayaan para pelanggan. Hal ini didukung dengan temuan data statistik yang menyatakan bahwa lebih dari 70 persen konsumen Indonesia masih memilih metode COD sebagai metode transaksi belanja dan pengiriman barang,” ungkapnya.

Situasi pandemi turut mempengaruhi kegiatan jual beli terbukti dari transaksi digital dan online meningkat berkali lipat. JX pun melihat metode COD sebagai jalan tengah, yang memungkinkan baik seller maupun pelanggan, merasakan kepuasan dan manfaat dari belanja online.

Andrawan Diponugroho, Social Commerce Business Development Specialist JD Fans menambahkan bahwa di JD.ID tersedia banyak kanal untuk para pelaku bisnis belajar memulai usaha atau sekedar ingin mendapat penghasilan tambahan, tanpa modal besar. JD Fans adalah aplikasi afiliasi marketing dari JD.ID yang memanfaatkan platform media sosial untuk penjualan dan promosi.

“Melalui JD Fans, kami berharap banyak pihak yang dapat diberdayakan, terutama mereka yang kesulitan mendapatkan sumber penghasilan di tengah situasi pandemi. Kami akan terus bergerak, membantu siapapun yang ingin mendapat penghasilan dari berjualan online,” lanjutnya.

Sebelumnya kegiatan serupa dilakukan di Surabaya, Serang, Bogor dan Malang. JD.ID juga beberapa bulan silam melakukan pelatihan bagi pegiat UMKM Difabel di DIY untuk mengembangkan bisnis digital dan merdeka secara ekonomi. (Fxh)

Kredit

Bagikan