IMCC Unwahas Gelar Seminar Kebijakan LN Amerika

Ket foto: para pembicara seminar (foto Ist)
SEMARANG,KRJOGJA.com- Indonesia Muslim Crisis Center (IMCC) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) bekerja sama dengan Program Studi Hubungan Internasional Fisip Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, secara daring dan luring menggelar seminar nasional ‘’Hudson institute dan Kebijakan Luar Negeri AS terhadap Muslim di Dunia’’, Senin ( 20/9/2021).
Kaprodi Hubungan Internasional Ismiyatun mengatakan seminar yang berlangsung di Hotel Bumi Wiyata Semarang merupakan bagian kajian politik dan hubungan internasional terkait dengan isu-isu politik Islam, sekaligus studi kawasan dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat, terutama isu-isu hangat kekinian di negara-negara muslim dunia di studi barat.
Dekan FISIP Universitas Wahid Hasyim Agus Riyanto menjelaskan, kerja sama seminar nasional itu dilaksanakan secara daring dan luring menghadirkan tiga pembicara Dr Ali Martin (Fisip Unwahas), Ahmad Syaifudin Zuhri (Pengamat HI, kandidat Ph.D. Central China Normal University Wuhan RRT), Iwan Santosa (Praktisi Media Massa), dengan moderator Robi Sugara dari Indonesia Muslim Crisis Center (IMCC).
Pengamat Politik Universitas Wahid Hasyim Ali Martin, mengatakan “Islamphobia’’ masih kental menyelimuti kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat terhadap dunia Islam. Hal itu didasarkan pada nilai-nilai dasar rasionalisme barat dan karakter foreign policy Amerika Serikat serta realitas konflik di kawasan negara-negara muslim dunia yang selalu hadir melibatkan negara super power tersebut.
Menurut Ali Martin, meskipun telah terjadi pergantian kepemimpinan presiden Donald Trump (Partai Republik) kepada Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat yang mungkin lebih smooth terbuka, namun kebijakan luar negeri Amerika Serikat tidak meninggalkan pola dasar karakternya yang intervensionis pragmatis.
“Selain itu dari rekam jejak politik luar negeri Barat di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, konflik Arab-Israel, konflik Suriah hingga terakhir di Afghanistan masih menyisakan catatan problem yang belum terselesaikan sampai saat ini” tegas Ali Martin.
Wartawan Senior Iwan Santosa mengatakan bagaimana realitas sebenarnya di lapangan negara-negara kawasan Islam menjadi obyek dari skenario global. Termasuk yang terjadi di isu Muslim Uighur Xinjian, Suriah dan Afghanistan yang semakin akut penyelesaiannya, terkait kebijakan Amerika Serikat di kawasan negara-negara tersebut.
‘’Terlebih lagi di Indonesia jika tidak berhati-hati warga muslim Indonesia menjadi obyek penderita dari isu-isu yang dengan sengaja diproduksi untuk membangkitkan sentimen Islam di penduduk Indonesia yang mayoritas muslim ini.” kata Iwan.
Ahmad Syaifudin Zuhri menyoroti peran lembaga-lembaga pemikir/ think thank seperti peran lembaga Hudson Institute dalam pemerintahan Amerika Serikat yang menjadi supporting unit didalam pengambilan keputusan foreign policy di Amerika Serikat. Uniknya lembaga-lenbaga tersebut yang merupakan lembaga nonpemerintah namun berperan besar dalam kerangka pengambilan kebijakan foreign policy di Amerika Serikat.
Dengan pengaruh dan perannya tersebut menjadikan kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat seringkali menjadi kajian yang mendalam terkait isu-isu Islamphobia serta kawasan negara-negara Islam di dunia. (Sgi)
BERITA TERKAIT
Heboh Ibu Muda Cabuli 17 Anak, Begini Kata dr Boyke
Tiga Tersangka Pencurian Rumah Kosong Lintas Pulau Ditangkap Polres Temanggung
XL Prioritas Buka Pre-order Eksklusif Samsung S23 Series
Yuk Lur, Nikmati Durian Gempolan di Bendungan Gondang Karanganyar
Masjid Jogokariyan Yogyakarta Siap Kirim Relawan ke Turki
Bleyeran Motor di Pos Ronda Niten Nogotirto Berujung Maut
Kejari Sleman Tangani Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata
278 Atlet Ditarget Peroleh 30 Emas di Porprov Jateng
Panglima TNI Pastikan Tak Ada Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB
Piala Asia 2023, Posisi Shin Tae-yong Belum Aman
Dirut BRI: Alhamdulillah Untung dan Slamet, Laba Rp 51,4 Triliun
Jalan Rusak Ditanami Pisang, DPU Pastikan Segera Diperbaiki
Lima Negara ASEAN Usulkan Kebaya ke ICH UNESCO Sebagai Nominasi Bersama Tahun 2023
Menpora Zainudin Amali Terpilih Penerima UNS Award 2023
Viral Kejahatan Jalanan di Titik 0 Km Yogya, Polisi Kejar Para Pelaku
PSS vs Persik Digelar Tanpa Penonton, Kim Kurniawan Ungkap Curahan Hati
Presiden Jokowi: TNI-Polri Jaga Kondusivitas di Tahun Politik
ASN Klaten Terancam Tak Dapat Beras Srinuk
Merapi Luncurkan Awam Panas, Boyolali Rasakan Hujan Abu
Pagi Ini Gunung Merapi Kembali Gugurkan Awan Panas
Karyawan Hotel Harus Cepat Tanggap Menangani Bencana Kebakaran