SLEMAN, KRJOGJA.com - Petani Desa Pandowoharjo Sleman dilatih budidaya jamur. Pelatihan diadakan oleh Tim LP3M Universitas Janabadra (UJB) melalui program pengabdian kepada masyarakat di pusat pelatihan jamur Volva Indonesia Sleman, 18-19 Agustus 2021. Pelatihan dengan menerapkan protokol kesehatan dan dibatasi hanya 10 peserta.

Ir B Tresno Sumbodo MSi selaku ketua tim pengabdi dari LP3M Janabadra mengatakan, dalam pelatihan ini diajarkan sistem budidaya jamur secara teori maupun dengan praktek langsung di kebun produksi. Jenis jamur yang diajarkan mulai jamur tiram, merang, kuping, hingga jamur kancing dan portabello yang harganya masih cukup mahal, namun belum banyak petani yang membudidayakan.

Dalam satu rumah jamur atau yang dikenal dengan kumbung jamur ukuran 4x5 meter dapat dipelihara 4.000-5.000 baglog jamur untuk dipelihara dan dipanen setiap hari selama 2-3 bulan.

"Dalam pelatihan ini, petani disamping mendapatkan ketrampilan teknis budidaya jamur juga diberikan bantuan berupa kumbung dan baglog sebagai awal melakukan budidaya," kata Tresno, Kamis (19/8/2021).

Tim pengabdi terdiri Ir B Tresno Sumbodo MSi (ketua tim), Sardi ST MT (anggota), Sunarya Raharja SH Mhum (anggota), ketiganya dari Universitas Janabadra dan Hermawan Prasetyanto SSos SST MM (Par) (anggota) dari AMPTA. Pelatihan dipandu oleh instruktur Sarjito, tenaga ahli jamur yang telah berpengalaman lebih dari 25 tahun berkarya di PT Volva Indonesia.

Menurut Tresno, LP3M UJB memiliki banyak mitra dan desa binaan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, salah satunya adalah Desa Pandowoharjo Sleman. Di desa ini, tim LP3M-UJB telah melakukan pengabdian skema PPDM hibah dari DRPM-DIKTI sejak 2019, yang kini memasuki tahun ketiga. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan budidaya jamur ini.

Terpisah, Lurah Pandowoharjo Catur Sarjumiharta berharap usaha jamur dapat terus berkembang dan menjadi ikon atau brand yang menarik wisatawan untuk datang ke Pandowoharjo. (Dev)