Sektor Kebangkitan Ekonomi Perlu Digenjot

YOGYA, KRJOGJA.com - Pemkot Yogya maupun Pemda DIY diminta mulai menggenjot sektor pertumbuhan ekonomi. Hal ini seiring ada kecenderungan pertumbuhan kasus Covid-19 yang menurun, khususnya di Kota Yogya seiring kebijakan PPKL darurat maupun level 4.
Menurut Ketua DPD Partai NasDem Kota Yogya Sigit Wicaksono, sejak pemberlakuan PPKM darurat pada 3 Juli lalu, aktivitas ekonomi melemah cukup signifikan. "Saat dilanjutkan PPKM level 4 ada sejumlah keringanan. Tetapi aktivitas ekonomi belum bisa kembali seperti sebelumnya," tandasnya, Kamis (5/8/2021) malam.
Lemahnya aktivitas ekonomi tersebut lokomotif atau penggerak utama ialah industri pariwisata. Selama belum ada kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Yogya maka geliat ekonomi juga belum mampu terlihat. Sebagai contoh sejumlah aktivitas PKL di Malioboro yang sebagian mulai aktif, namun pembelinya nyaris belum ada.
Oleh karena itu, tren penurunan kasus Covid-19 terutama di Kota Yogya patut disyukuri meski selama PPKM aktivitas perekonomian belum menggeliat. Sehingga Pemkot didesak segera menambah strategi baru agar sektor ekonomi fundamental tidak lumpuh usai PPKM selama lebih dari sebulan.
"Strateginya perlu disesuaikan agar penurunan ini dapat memperbaiki pertumbuhan ekonomi terutama sektor fundamental, yakni pariwisata. Intinya soal keberpihakan kepada pelaku wisata dan ekonomi kreatif," imbuhnya.
Sigit menambahkan, sektor pariwisata di Kota Yogya didominasi oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, lebih dari 66.575 pelaku UMKM tersebar di Kota Yogya. Jumlah ini belum termasuk asosiasi parwisata yang turut merugi selama satu tahun lebih masa pandemi.
Dirinya pun mendorong agar para pelaku ekonomi itu diperhatikan meskipun saat ini masih berlaku PPKM. Menurutnya sejauh ini belum ada kebijakan dari Pemkot maupun Pemda DIY yang benar-benar ampuh untuk membangkitkan pelaku pariwisata.
"Para pelaku wisata berbeda dengan UMKM pada umumnya. Kalau biasanya UMKM itu butuh pasar dan butuh akses masuk ke pasar, di sini sudah ada pasar. Pelaku wisata harus dibantu agar tidak kolaps. Misalnya dengan pinjaman modal tanpa bunga," tandasnya.
Saat ini dengan penurunan angka positif, Pemerintah Pusat tetap memperpanjang PPKM level 4 sejak 3-9 Agustus 2021 untuk menekan angka 'positivity rate' secara nasional. Sigit berharap seluruh elemen masyarakat mendukung perpanjangan ini, dengan catatan Pemkot Yogya segera menyusun ulang strategi pemulihan ekonomi. (Dhi)
BERITA TERKAIT
James Cameron Buka Suara, Jack Dawson Bisa Selamat di Film Titanic
Mau Tau Isi Goodie Bag Grammy Awards 2023? Ternyata Ada Gift Card Sedot Lemak
Curah Hujan Tinggi, BPBD Pantau Wilayah Rawan Bencana Alam
Lempeng Anatolia Picu Gempa Turki yang Sudah Renggut 1.600 Nyawa
Satu Abad NU, Wapres Ma’ruf Amin Ajak Ulama Dunia Responsif Hadapi Isu Global
Setoran Dividen & Pajak BRI ke Negara Capai Rp136,5 Triliun
Wapres Minta AAL Adakan Pendidikan Terbaik untuk Taruna
Jika Diizinkan, Elon Musk Kirim Starlink ke Turki
Travex ATF Jadi Kesempatan Emas Kebangkitan Pariwisata DIY
BKKBN dan BPS Bentuk Desa Cantik
5 Imbauan KBRI Ankara untuk WNI di Turki
Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir di Harlah 1 Abad NU
Diungkap Bea Cukai, Pengiriman Rokok Ilegal Pakai Mobil Pribadi
Sama Seperti Indonesia, Malaysia Juga akan Mengalami Cuaca Ekstrem
Airlangga Resmikan Kawasan Sains dan Teknologi
Gus Miftah Raih Sarjana di Unissula, Sidang Skripsi Bikin Rekor
Warganet Gaungkan Tagar Pray for Turkey di Twitter
Sukseskan Pelaksanaan MBKM, UTY Gandeng 25 Perusahaan
Bapak Tega 'Garap' Putri Kandung Sendiri
Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir Sambut Harlah 1 Abad NU
Wafatnya Pendiri Fo Guang Shan Master Hsing Yun di usia 97 tahun