Merdeka Belajar Sekolah Merdeka, Unimus MOU Dengan Sekolah Muhammadiyah

R ektor Unimus (kanan) dan Ketua Majelis Dikdasmen saat tanda tangan MOU (foto sugeng I)
SEMARANG,KRJOGJA.com- Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) melakukan penandatanganan kerjasama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (Dikdasmen PWM) Jateng terkait pelaksanaan program Lesson Plan, Pendidikan Kolaborasi, dan implementai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) kerja sama Unimus dengan berbagai sekolah Muhammadiyah se Jateng.
Penandatangan dilakukan antara Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi MPd dengan Ketua Majelis Dikdasmen Dr Iwan Junaedi MPd di kampus Unimus, Kamis sore (22/4/2021). Pada acara yang sama dilakukan pula penandatanganan antara 4 Dekan di lingkungan Unimus (Dekan Fakultas Teknik Dr RM Bagus Irawan ST MSi IPP, Dekan Fakultas MIPA Dr Eny Winaryati MPd, Dekan Fakultas Ekonomi Dr Khaerudin MT MM, Dekan Fakultas Bahasa dan Budaya Asing Muhimatul Ifadah MPd) dengan puluhan kepala sekolah Muhammadiyah se Jateng.
Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi MPd yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Dikdamen PWM Jateng ini saat memberi sambutan menyampaikan pesatnya perkembangan yang dicapai sekolah sekolah di lingkungan Muhammadiyah ditandai salah satunya dengan munculnya banyak pusat pusat unggulan di berbagai sekolahMuhammadiyah Jateng. Begitu juga bagunya kurukulum pendidikan di sekolah Muhammadiyah serta sekolah di lingkungan Kemendikbud serta swasta lainnya di Indonesia. Hanya saja di area praksis saja yang perlu ditingkatkan.
Baiknya sistem atau kurikulum pendidikan di sekolah Muhammadiyah dan sekolah lainnya di Indonesia juga disampaikan Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jateng Dr Iwan Junaedi MPd. Pendidikan termasuk pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah Muhammadiyah dan sekolah lainnya di Indoneia sudah sangat bagus. Bahkan negara Jepang ada pula yang sebagian mengadopsi cara pendidikan di lingkungan Muhammadiyah dan sekolah umum misalnya mengajar dilakukan dengan hati, dengan lembut dan lain lain. Namun bedanya, di Jepang dukungan masyarakat terhadap pendidikan atau sekolah sangat besar di sana jauh lebih besar dengan yang terjadi di Indonesia ehingga pendidikan di Jepang pun menjadi sangat maju.
“Pendidikan di Jepang diarahkan menjadi pendidikan yang kolaborasi, kolektif, kolegial dan berkelanjutan seperti yang ada dan sudah diajarkan di sekolah Muhammadiyah di kita” ujar Dr Iwan Junaedi. (sgi)
BERITA TERKAIT
4 Warung Pecel 'Wajib Mampir' Saat Berkunjung ke Ponpes Gontor 1
Mahasiswa UMY Meninggal di Kost, Polisi Masih Tunggu Hasil Visum
Bulan Ramadan, Hotel Ini Tawarkan Promo Staycation Rp 500 Ribu Tiga Hari
Deretan Kelompok Musik Indonesia dengan Lagu Religi Terpopuler
Kiki Narendra Ternyata Seorang Dokter Problematik, Intip Cerita di Baliknya!
Kemenkominfo Adakan Kelas Video Podcast Literasi Digital
Perumda Air Minum Tirta Satria Bangun Bak Pra Sedimentasi
Seruan Pola Hidup Sehat di Adeging Pura Mangkunegaran 2023
Ngeri! Melihat Dari Dekat Lokasi 'Mercon Maut' Kaliangkrik
Bulutangkis Vietnam Challenge 2023: Jafar/Aisyah Bawa Pulang Gelar Untuk Merah Putih
PBNU Apresiasi Meningkatnya Kepercayaan Publik Kepada Polri
Pingin Buka Puasa dengan Menu Beragam? ke Masjid Syuhada Yuk..
BRI Boyong 7 Penghargaan di Ajang PR Indonesia Awards (PRIA) 2023
Sinergi Telkom dan BPKP Hadirkan Solusi untuk Mudahkan Pemantauan Gangguan Jaringan
Realisasikan Pembangunan JLT, Sukoharjo Butuh Rp 360 M
Seleksi Sekolah Kedinasan 2023 Dibuka, Pemerintah Sediakan Ribuan Kebutuhan
Kekerasan Jalanan Masih Terjadi, Sultan Minta Ortu Tanggung Jawab
Record Store Day Yogyakarta Bakal Digelar di Bengkel Kopi
MenKopUKM dan Mendag Sepakat Berantas Impor Pakaian Bekas Ilegal, Berikut Langkahnya!
Gospeng dan Pak Tan Sambut Ramadan Lewat Lagu 'Selak Imsyak' Ingatkan Sahur
Kapolda Jateng Tinjau Ledakan Kaliangkrik, Bahan Mercon Termasuk Low Explosive