Parsuki, Nama Pembuat Logo “Tut Wuri Handayani” Jadi Nama Studio Baru DKV ISI Yogyakarta

Studio Baru DKV ISI Yogyakarta
BANTUL,KRJOGJA.com - Program studi Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta memiliki studio audio visual baru yang diresmikan, Senin (1/3/2021). Studio tersebut diberi nama Parsuki yang merupakan salah satu dosen pertama di program studi tersebut dan layak dikenang.
Dekan Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta, Dr Timbul Raharjo, M.hum secara langsung meresmikan studio tersebut. Studio audio visual nantinya dapat digunakan sebagai ruang siar, baik untuk kepentingan akademik maupun non akademik, terlebih lagi di saat proses pembelajaran perlu ditunjang dengan konsep daring seperti saat ini.
Ketua Prodi DKV ISI Yogyakarta, Daru Tunggul Aji mengatakan kreasi DKV ISI Yogyakarta sudah banyak memberikan sumbangsih terhadap aspek-aspek visual di Indonesia. Seperti misalnya Drs Sadjiman merancang logo UNS dan Semen Padang, Drs Lasiman merancang logo MTQ, Drs Asnar zacky dan Tim merancang logo ISBI Kaltim, juga yang terbaru ada Edi Jatmiko merancang karya logo UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Terkait nama studio, Daru Aji mengungkap muncul atas usul Baskoro Suryo Banindro, salah satu dosen di DKV yang memunculkan nama Parsuki. Parsuki sendiri merupakan nama salah satu dosen di Prodi DKV yang namanya layak diingat dan dikenang masuk dalam catatan sejarah DKV.
“Beliau merupakan generasi pertama Seni Reklame ASRI tahun 1964. Kemudian pada kisaran 1988, Drs Parsuki pernah dikirim ke Inggris untuk mengikuti diklat audio visual di Manchester. Satu tahun semenjak kepulangannya ke tanah air, Drs Parsuki memasukkan mata kuliah audio visual ke dalam kurikulum DKV. Selain itu sosok Parsuki juga telah banyak menorehkan namanya dalam karya karya visual, di antaranya pernah merancang logo Kemendikbud yang (bertuliskan Tut Wuri Handayani) yang saat ini digunakan. Selain itu, beliau bersama tim juga melakukan kerja kreatif dalam perancangan logo ISI Yogyakarta. Dua karya ini disimpan di digital collection prodi DKV, baik karya asli maupun dalam bentuk digital,” ungkapnya.
Logo Kemendikbud ini akrab dengan kehidupan siswa karena tertera pada topi, dasi dan juga seragam sekolah. Tak heran logo buatan Parsuki dan tim menjadi salah satu masterpiece yang membanggakan bagi ISI Yogyakarta.
Selain meresmikan studio Parsuki, DKV ISI Yogyakarta juga melaunching website digitalcollection DKV. Website tersebut akan difungsikan sebagai ruang arsip digital serta menjadi ruang penyimpanan karya-karya desain. (Fxh)
BERITA TERKAIT
HUT Polisi Militer Bakal Diperingati di Yogyakarta
Lindungi Mahasiswa dari Penipuan, Ditjen Diktiristek Cabut Izin PTS Bermasalah
Cegah Demensia, Tenaga Kesehatan Ajak Jemaah Haji Lansia Bersosialisasi
Polytron Walikota Cup Solo 2023, Pasangan Anjani/Titis Melaju ke Babak Semifinal
Lulus Seleksi, 29.069 Calon PPPK Kemenag Diminta Segera Siapkan Pemberkasan
Bertemu Ariful Bahri Pria Asal Riau Isi Kajian di Masjid Nabawi Berbahasa Indonesia
Dapat Makan 3 Kali Sehari, Jemaah Haji Dilarang Masak di Kamar Hotel
Kemenkominfo Tingkatkan Pemahaman Literasi Digital Pegawai PLN
Jemaah Haji Kloter 46 Embarkasi Solo-Yogya Tiba di Bandara Jeddah Lewat Terminal D
Warga Madegondo Grogol Keluhkan Bau Menyengat Limbah Pabrik Tahu
Si Umi Dikenalkan, Alat Uji Emisi Kendaraan Seluruh Indonesia
Jamaah Haji Lansia Perlu Waspada Cedera Terjatuh
Wakili Indonesia, FH UGM Juara 1 PCA di Singapore
Kecelakaan Maut Merenggut Jiwa ASN Temanggung
Siap Mengelola Pendidik, Dr Jebul Suroso Dilantik Jadi Rektor UMP
Bank Muamalat Pacu Kontribusi Segmen Prioritas
Kemenperin Gelar Coaching Clinic Guna Mendukung Pembinaan Sentra IKM Halal
Tujuh Tahun, Royal Darmo Malioboro Adakan Donor Darah dan Jalan Sehat
Di Dukung BRI, Perputaran Ekonomi FIFA Match Day Indonesia - Argentina Tembus Rp500 M
Kemenkumham Karanganyar Layani Pendaftaran Kekayaan Intelektual
Nyoman Arba Wibawa, Kiper PSIM Era 90-an Tutup Usia