Staf Sekwan Diduga Meninggal Akibat Covid-19, DPRD Kota Yogya 'Lockdown' Sementara

user
agus 30 Januari 2021, 13:33 WIB
untitled

YOGYA, KRJOGJA.com - Gedung DPRD Kota Yogyakarta ditutup untuk sementara waktu hingga 7 Februari 2021. Penyebabnya, salah satu staf sekretariat dewan diduga meninggal dunia dalam kondisi positif Covid-19.

Danang Rudyatmoko, Ketua DPRD Kota Yogyakarta melalui keterangan pada wartawan, Sabtu (30/1/2021) mengatakan staf yang disampaikan bernama Hari Sukmo Prasetyo meninggal dunia pada Jumat (29/1/2021) di Rumah Sakit Hermina Yogyakarta. Almarhum menurut Danang mengalami gagal nafas meski hingga saat ini hasil swab PCR belum diketahui.

“Kami berduka, setelah salah satu staf sekretariat DPRD Kota Yogyakarta, almarhum bapak Hari Sukmo Prasetyo meninggal dunia karena gagal nafas. Hari ini seluruh gedung disemprot disinfektan di seluruh bagian dan untuk sementara ditutup untuk kegiatan sampai tanggal 7 Februari,” ungkapnya.

Ditutupnya kantor DPRD Kota Yogyakarta menurut Danang dilakukan sebagai langkah antisipasi apabila secara medis almarhum dinyatakan meninggal dunia dalam kondisi positif Covid. Apalagi, menurut Danang, almarhum sempat berkontak dengan beberapa rekan kerja dan anggota DPRD Kota Yogyakarta.

“Ini untuk antisipasi kemungkinan yang timbul apabila secara medis dinyatakan terpapar Covid-19 oleh rumah sakit. Beliau meninggal dunia kemarin. Ini sebagai antisipasi paparan suspect baru yang kemungkinan terpapar. Kami mohon maaf karena hal ini mengganggu kegiatan DPRD. Ini untuk antisipasi seandainya ada pegawai maupun anggota dewan yang sekiranya sebelumnya juga ada kontak erat dengan almarhum,” sambung politisi PDI Perjuangan ini.

DPRD Kota Yogyakarta kini juga melakukan koordinasi dengan gugus tugas Covid-19 Kota Yogyakarta untuk melakukan langkah pencegahan lebih lanjut. Danang masih menanti hasil asasment untuk nantinya menentukan apakah perlu dilakukan tracing dan uji swab pada kontak erat almarhum.

“Semoga apa yang jadi kekhawatiran kita bersama tidak terjadi, namun demikian antisipasi tetap kita lakukan. Kami mencoba melakukan antisipasi, kami koordinasi dengan gugus tugas Kota apakah perlu dilakukan tracing dan tes swab baik bagi anggota dewan maupun karyawan di sekretariat DPRD,” ungkapnya lagi. (Fxh)

Kredit

Bagikan