Layang-layang Nyangkut di Pesawat Citilink, GM Adisutjipto: Ini Berbahaya!

KR-Istimewa/dok PT Angkasa Pura
YOGYA, KRJOGJA.com - Sebuah layang-layang berukuran 50 sentimeter tersangkut di Pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 1107 sesaat akan mendarat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta sekitar pukul 16.46 WIB, Jumat (23/10). Layang-layang tersebut ditemukan di roda pesawat bagian kanan.
Saat mendaratkan pesawat, pilot mengaku melihat banyak layang-layang yang terbang di sekitar area bandara. Pilot juga tidak merasakan, jika ternyata ada layang-layang yang tersangkut dan baru diketahui petugas saat pesawat sudah mendarat sekitar pukul 16.49 WIB ketika sedang mengecek.
"Layang-layang tersebut ditemukan petugas tim operasional saat melakukan pengecekan pesawat di 'block on' pada 'parking stand'. Saat pengecekan tersebut, petugas menemukan layang-layang yang tersangkut pada bagian atas roda kanan pesawat," ujar General Manager Bandara Adisutjipto Yogyakarta Agus Pandu Purnama kepada wartawan di kantor Angkasa Pura, Sabtu (24/10).
Hadir dalam kesempatan tersebut Kadisops Lanud Adisutjipto Kol (pnb) Sri Raharjo dan General Manager AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta Ratna Mustikaningsih.
Atas kejadian tersebut, Agus Pandu Purnama menghimbau kepada masyarakat untuk tidak bermain layang-layang terutama di Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP). Sebab di lokasi tersebut pesawat pasti sedang melakukan proses 'landing' maupun 'take off'.
"Pada saat itu dibutuhkan konsentrasi penuh dari pilot. Dan biasanya pesawat juga sedang terbang rendah. Jadi, sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan," jelasnya.
Di Bandara Adisutjipto Yogyakarta menurut General Manager AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta Ratna Mustikaningsih tidak hanya menerbangkan pesawat komersial saja. Namun juga ada pesawat latih. Dan pada ketinggian tersebut termasuk areal kritis.
"Dibutuhkan konsentrasi penuh dari pilot. Karena pada ketinggian tersebut akan 'landing' dan 'take off'," jelasnya. (Awh)
BERITA TERKAIT
DED Pasar Kartasura, Segera Terealisasi Pembangunan
Harimau Lapar Mangsa Dua Petani
Bai Nian, Tradisi Silaturahmi Warga Tionghoa yang Terus Dilestarikan
Tetap Waspada! Sukoharjo Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster Kedua
Ganjar Luncurkan Program Beras untuk Ibu Hamil
Pengembangan Motor Listrik Masuk RKPD 2024
UPTD BLK Disperinaker Sukoharjo Buka Pelatihan Kerja Gelombang I
Gagal Bercinta Gara-gara Menolak Pakai Kondom, Pemuda Tikam PSK Remaja
Polres Boyolali Siap Tindak Tegas Pengguna Knalpot Blombongan
Kapolres Pastikan Isu Penculikan Anak di Purbalingga Hoaks
Rambut Kering Masalah Utama Perempuan Indonesia
Bersifat Multidimensi, Pengentasan Kemiskinan DIY Perlu Strategi ‘Cespleng’
Indonesia Siap Gelar Rangkaian ATF 2023 di DIY
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB di Indonesia Masih Rendah
Terkait Produk Hasil Defortasi, Indonesia-Malaysia Siap Lawan Uni Eropa
Siswa PKL SMKS Perindustrian Yogyakarta Kini Dapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Jatuh 5 Februari 2023, Begini Sejarah Tradisi Cap Go Meh
Lanjutkan Kiprah di Abad ke-2 Usianya, NU Harus Semakin Berkontribusi Untuk Dunia
YIA Siap Sambut Kedatangan Delegasi ATF 2023
Cegah Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Perlu Menyesuaikan HPP
Sepak Bola Indonesia Sudah Terlalu Lama Kotor