YOGYA, KRJOGJA.com - Para relawan Animal Friends Jogja (AFJ) mengadakan aksi pembuatan mural edukasi di ruang publik di Jalan Agro, Kocoran, Caturtunggal, Sleman. Aksi ini dilakukan untuk memperingati Hari Untuk Mengakhiri Spesiesisme Sedunia (World Day for the End of Speciesism atau WoDES) yang jatuh pada tanggal 29 Agustus. Aksi ini untuk menyuarakan penghentian diskriminasi terhadap satwa non-manusia.

Manajer Program AFJ Angelina Pane menerangkan, World Day for the End of Speciesism atau WoDES awalnya diinisiasi oleh aktivis hak-hak hewan di Perancis yang tergabung di Pour l'Égalité Animale 6 tahun lalu. Tahun ini Animal Friends Jogja memutuskan bergabung dengan kelompok aktivisme lain di seluruh dunia untuk menyuarakan penghentian diskriminasi terhadap satwa non-manusia. Seperti seksisme, rasisme, dan bentuk diskriminasi lainnya.

Angelina menjelaskan, spesiesisme adalah sistem kepercayaan bahwa yang berkuasa berhak menarik batasan untuk membenarkan eksploitasi kepada sesama hewan lain yang dianggap tidak setara dengan manusia. Dan yang tidak dianggap layak dicintai oleh manusia karena berlabel 'hewan ternak' untuk dikonsumsi. "Banyak negara telah melakukan upaya bersama untuk memberantas seksisme dan rasisme dan hal yang sama tentu bisa dilakukan untuk kasus spesiesisme," ungkap Angelina kepada KR, Sabtu (29/8).

Angelina menerangkan, tahun ini adalah tahun pertama partisipasi Animal Friends Jogja dalam aksi memperingati Hari untuk Mengakhiri Spesiesisme Sedunia. Aksi yang dilakukan berupa pembuatan mural edukasi di lokasi strategis di wilayah kampus UGM. Mural yang berisikan ilustrasi simbolik penghapusan batas antara satwa kesayangan pada umumnya dan satwa yang biasa dikonsumsi ini didesain oleh salah satu relawan AFJ, Ign Ade.

"Mural ini juga berisi pesan-pesan untuk menyadarkan publik bahwa semua entitas memiliki jiwa yang harus disayangi. “Kabeh Kewan Konco” atau semua hewan itu teman. Dan “Solidaritas untuk semua entitas” adalah ide yang ingin disampaikan melalui mural ini," tegas Angelina.

Ia menambahkan, Animal Friends Jogja berharap bisa menanamkan ide baik kepada publik untuk menyadari bahwa sahabat-sahabat para hewan non manusia, apapun spesiesnya, tidak terbatas pada kucing dan anjing saja, adalah sama seperti kita "Sesama 'sentient beings', hewan yang berperasaan dan bisa merasakan sakit," tegas Angelina Pane.(Aha)