Paguyuban Kades Sukoharjo Bantah Dukung Joswi

lOGO-kpu
SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Paguyuban Kepala Desa se Kabupaten Sukoharjo menyatakan dengan tegas tidak mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Joko Santosa-Wiwaha Aji Santoso (Joswi) dalam Pilkada 2020 dan merasa resah akibat hal itu.
Juru bicara Paguyuban Kepala Desa se Kabupaten Sukoharjo, Maryanto, Selasa (28/7) mengatakan, Paguyuban Kepala Desa se Kabupaten Sukoharjo sekarang resah setelah muncul informasi di media terkait klaim Paguyuban Kepala Desa se Kabupaten Sukoharjo mendukung pasangan Joswi dalam Pilkada 2020. Sebab hal tersebut tidak benar dan membuat Paguyuban Kepala Desa se Kabupaten Sukoharjo keberatan.
"Kami menerima informasi bahwa Paguyuban Kepala Desa se Kabupaten Sukoharjo katanya mendukung Joswi. Kami resah nama paguyuban diseret-seret, dibawa-bawa. Kami tegaskan Paguyuban Kepala Desa se Kabupaten Sukoharjo tidak mendukung pasangan Joswi," ujarnya.
Pengurus Paguyuban Kepala Desa se Kabupaten Sukoharjo sudah meminta keterangan anggota dan tidak ada yang mengaku mendukung pasangan Joswi. Karena itu pihak paguyuban menolak keras informasi dukungan tersebut.
"Paguyuban Kepala Desa se Kabupaten Sukoharjo berharap setelah ini masalah selesai dan anggota bisa tenang. Disisi lain masyarakat juga paham mengingat informasi dukungan tersebut sempat membuat resah masyarakat," lanjutnya.
Maryanto menambahkan, para kepala desa juga menanggapi kabar adanya rencana program bantuan Rp 30 juta setiap RT per tahun dari pasangan Joswi. Program tersebut dianggap sangat sulit diterapkan di Sukoharjo. Salah satu sebabnya berkaitan dengan teknis aturan pelaksanaan penggunaan keuangan untuk desa.
"Aturan mengikat tersebut baik dari daerah maupun pusat. Apabila program bantuan Rp 30 juta per RT diterapkan maka harus merubah semua aturan tersebut. Jadi sangat sulit diterapkan. Belum lagi faktor di DPRD dimana perolehan jumlah kursi dikuasai PDIP," lanjutnya.
Kepala Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Jigong Sarjanto mengatakan, klaim dukungan terhadap pasangan Joswi sangat meresahkan. Sebab nama paguyuban dibawa sebagai alat mendukung pemenangan peserta pemilu.
"Informasi itu tidak benar. Kami tegaskan bahwa Paguyuban Kepala Desa se Kabupaten Sukoharjo tidak mendukung pasangan Joswi," ujarnya. (Mam)
BERITA TERKAIT
Kurikulum Merdeka, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa
IOH dan Ericsson Rampungkan Integrasi Jaringan di Jabodetabek
PKBTS Adakan Lokakarya Sekolah Kader Ki Hadjar Dewantara
Pengurus ORARI Kota Yogyakarta Dikukuhkan
Upaya Keras XL Axiata Hadirkan Internet Tercepat Demi Pelanggan
Dijamu Barito, PSS Ingin Lanjutkan Tren Kemenangan
Peringatan HGN di Alkid, Ada Senam Hingga Konseling Gizi
Polres Purbalingga Ringkus Komplotan Pencuri Lintas Provinsi
'Halu' Jadi Kasatpres RI, Joko Ditangkap Petugas, Ini Tampangnya
UM Purworejo Fasilitasi Sertifikasi Halal untuk Ratusan UMKM
Rahmania Astrini Rilis ‘Ground Zero’ Lagu yang Kental Nuansa R&B Soul
Bungkam Bali United di IBL Seri II, Bima Perkasa Lanjutkan Tren Positif
Erick Thohir Mulai Jaring Masukan Suporter hingga Pemilik Klub
Dear Pisces, Jangan Menekan Pasangan Adan Terlalu Keras
2024, 11 Ribu ASN Pindah ke IKN
Sinetron Tajwid Cinta 30 Januari 2023, Semakin Tegang!
Hakim Kabulkan Gugatan Praperadilan, Pemilik Palm Karaoke Bebas Jerat Tersangka
Cerita Faqih Husein Mahasiswa Difabel UGM yang Buat Accessive.id
Ratusan Anak Yatim di Sleman Terima Santunan
Dead Man Down Aksi Balas Dendam Colin Farrel di Bioskop Trans TV, Ini Sinopsisnya
Rayakan HUT ke 42, Profesi Satpam Makin Diminati