PSU Unika Kaji Kepekaan Kota Terhadap Bencana

suasana Webinar
SEMARANG,KRJOGJA.com-Pusat Studi Urban (PSU) LPPM Unika Soegijapranata mengadakan seminar online (webinar) menghadirkan 4 narasumber dari bidang ilmu dan profesi yang berbeda yaitu Dr Ing Wiyatiningsih, Robertus Aji Nugroho PhD, Samsidar, dan Weslly Johannes dengan topik “Membangun Kepekaan Kota Terhadap Bencana”, Selasa (21/7/2020).
Ketua PSU LPPM Unika Soegijapranata Dr Trihoni Nalesti Dewi menyatakan pemilihan tema seminar berkaitan erat dengan bencana di Indonesia dan bagaimana pencegahan serta penanggulangannya. Perencanaan tata kota di Indonesia menurutnya dalam situasi darurat artinya tidak siap menghadapi situasi bencana, apalagi bencananya itu terjadi secara simultan atau bersamaan. Situasi bencana yang sedang dihadapi ini, juga terkait dengan resiko-resiko bencana alam lainnya, mendorong untuk berpikir bagaimana membangun tata kota yang peka terhadap bencana dari sisi makro maupun mikronya.
Webinar dipandu moderator Dr Antonius Maria Laot Kian MHum yang juga Ketua Pusat Kajian HAM dan Antikorupsi FHK Unika Soegijapranata. Dalam pengantarnya, dirinya mengulas tentang urgensi perlunya membangun kepekaan terhadap bencana terutama di daerah kota.
Narasumber Dr Ing Wiyatiningsih mengupas tentang ‘Tata Ruang Kota Berbasis Pengurangan Resiko Bencana’ secara eksplisit menerangkan tentang bencana alam dan non alam yang merupakan relevansi bencana sesuai pasal 1 Undang-undang Nomor 24 tahun 2007. Intinya, apabila di suatu daerah sudah melakukan proses pengurangan resiko bencana atau sudah memasukkannya dalam rencana tata ruang, pasti Rencana Tata Ruang Wilayahnya atau RTRW-nya sudah memasukkan elemen-elemen yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan daerah yang kira-kira nanti bisa mengurangi resiko bencana yang akan terjadi.
“Langkah yang harus dilakukan diantaranya pengendalian atau pembatasan pembangunan fisik di daerah rawan bencana, misalnya daerah jalur aliran lahar gunung Merapi yang memang berdasarkan sejarah sebelumnya akan mengundang bencana apabila di daerah tersebut didirikan bangunan, maka tentu saja akan ada aturan yang mengatur pembatasan pendirian bangunan di daerah rawan bencana tersebut” ujar Dr Ing Wiyatiningsih.
Sedang narasumber lainnya Robertus Aji Nugroho PhD, fokus pada ‘Big Data untuk Tata Ruang Kota yang Tanggap Bencana’ dan melengkapi materinya untuk lebih fokus pada epidemic health Intelligence. Dirinya memaparkan tentang pentingnya big data tidak hanya untuk bisnis saja, melainkan juga bisa digunakan di antaranya untuk situation awareness, surveillance, atau bahkan untuk keperluan emergency.
“Kita sulit sekali mendapatkan data yang riil, karena banyak sekali hal yang belum kita miliki, seperti halnya data integrated medical record yang diperlukan untuk penanganan pandemi covid-19 di Indonesia,” jelas Robertus Aji.
Menurutnya, pada umumnya di Indonesia belum memiliki medical record yang terintegrasi sehingga dampaknya penanganan pandemi covid-19 tidak bisa dilakukan sejak awal, sementara di beberapa negara lain yang memiliki integrated medical record bisa langsung dijaga sejak awal dalam konteks tertentu. (sgi)
BERITA TERKAIT
Terulang Lagi Remaja Jadi Korban Pelecehan di Sleman, Ini 'Warning' dari Psikolog
2.870 Camaba Ikuti Ujian UM-PTKIN di UIN Sunan Kalijaga
Tantangan Sustainability Penurunan Stunting, Akankah Tercapai Zero Stunting di 2030?
Persiapan Puncak Haji, Jemaah Haji Lansia Harus Jaga Tenaga
Masih perlukah Pembukaan Fakultas Kedokteran di Pulau Jawa?
Boyolali Jadi Tuan Rumah Temu Donor Darah Sukarela Se-Jateng
Stiker Lindungi Lansia Terpampang di Setiap Sudut Hotel Jemaah Haji
Siap-Siap War! Tiket FIFA Matchday Indonesia vs Argentina Bisa Dibeli Mulai 5 Juni
Mengenal Aplikasi Penghasil Uang Sweatcoin
UGM Jadi Peraih Penghargaan Terbanyak pada Anugerah Merdeka Belajar Tahun 2023
Hanya Potong Pajak, Luhut Bantah Pemerintah Beri Insentif Mobil Listrik
SMKI Nusantara Buktikan Eksistensi Diri
Manfaatkan Lahan Sungai Kering, Polisi dan Warga Tanam Sayuran
Mau Nonton Laga Timnas Indonesia VS Argentina? Segini Harga Tiketnya
Awas! Siklon Tropis Mawar Mengancam Perairan Indonesia
KKP Segel 11,3 Ton Ikan Impor di Palembang
Sah! Ekspor Mineral Mentah Mulai Distop 10 Juni 2023
Di Semarang Bhikkhu Thudong Diterapi Thairopractic
KAI Daop 6 Salurkan Bantuan TJSL untuk Pembangunan Griya Anak Asuh
Lepas Kloter Pertama Embarkasi Kertajati, Ini Pesan Menag
Mahasiswa MTS UJB Praktik Kerja Lapangan di PT ADP