Penyanyi Campur Sari Rela Tampil Tanpa Penonton

Penyanyi Lilis Patricia tampil di CSBM Live Streaming. (Foto : Asrul Sani)
KULONPROGO, KRJOGJA.com - Sejumlah penyanyi campur sari Kulonprogo rela tampil dengan minim penonton di panggung teater terbuka Taman Budaya Kulonprogo (TBK), Kalurahan/ Kapanewon Pengasih. Pentas yang disiarkan secara live streaming tersebut merupakan upaya membiasakan diri menjelang penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Salah satu penyanyi, Dodo Sadewa mengaku senang bisa tampil dalam Campur Sari Bintang Menoreh (CSBM) secara live streaming bekerjasama dengan Polres Kulonprogo tersebut. "Kalau bicara profit dan jumlah penonton memang belum menjanjikan, apalagi ini event perdana. Tapi dalam menyambut penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru tentu saya senang bisa tampil dan menghibur masyarakat di segala penjuru melalui live streaming," katanya, Rabu (22/07/2020).
Hal senada disampaikan penyanyi Lilis Patricia. "Penampilan di CSBM saya jadikan ajang belajar tampil secara live streaming. Dengan harapan saya tetap eksis pada masa AKB. Tampil di depan penonton terbatas memang menjadi pengalaman baru saya dan mudah-mudahan kondisi pandemi virus Korona segera berakhir, sehingga pementasan kesenian campur sari bisa dilakukan secara terbuka tanpa ada pembatasan jumlah penonton," harap Lilis.
Sebagai salah satu tenaga medis di salah satu rumah sakit, Lilis maklum atas penerapan protokol kesehatan di sektor kesenian dan budaya. "Kita memang harus menyesuaikan situasi dan kondisi pascapandemi Covid-19 salah satunya dengan tampil secara live streaming," tuturnya.
Selain Dodo Sadewa dan Lilis, penyanyi campur sari asal Kulonprogo yang ikut menyemarakkan CSBM dengan host YTH Fuad tersebut di antaranya, Nana Vanila, Yoccy Revanda, Seto Asmoro, Ayu Sylvana dan Klewer Cling serta Aris Surya Brata. Panitia CSBM, Supodo mengatakan, pentas secara live streaming merupakan murni inisiatif para pelaku seni campur sari Kulonprogo dalam mensikapi kondisi pandemi virus Korona.
Pihaknya mencari celah agar tetap bisa tampil dan eksis tanpa melanggar protokol kesehatan. Ia berharap selama penerapan AKB, para pelaku seni campur sari diizinkan tampil secara terbuka dengan dibatasi aturan protol kesehatan. (Rul)
BERITA TERKAIT
Unik, Patung Kuda Lumping ini Terbuat dari Kanalpot Hasil Razia
Di Pati 300 Kilometer Jalan Rusak, Warga Iuran Sukarela untuk Perbaikan
Aktif di Yayasan Panti Rapih, T Hani Handoko Dipanggil Tuhan
Tersangka Mutilasi Pakem Mengeksekusi Korban Tanpa Terburu-buru
SD Negeri Caturtunggal 3 Adakan 'Panen Karya P5'
Tetapkan 1 Tersangka, Kejari Sukoharjo Tangani Kasus Dugaan Korupsi PD BKK Bulu
Berkedok 'Valet Parking' Hotel Bawa Kabur Mobil HRV
Sambut Ramadan, Komunitas Guru Gugus 8 Depok Gelar Bazar
Perdebatan Hisab dan Rukyat Sudah terjadi di Zaman Belanda
Padusan di Telaga Kusuma, Pengunjung Disambut Live Music
AMI Bertekad Implementasikan Sapta Karsa
Sadisnya Pelaku Mutilasi Pakem, Usai Membunuh Mampir Makan di Warmindo
Suasana Puasa Zaman Kolonial Belanda, Satu Bulan Sekolah Libur
Organisasi Berbasis Digital, Jadilah Kupu-kupu
Lulusan STPMD 'APMD' Dituntut Proaktif dan Aplikasikan Ilmu di Masyarakat
Pelaku Mutilasi Sempat Tulis Surat, Kita Bisa Bertemu di Penjara atau Akhirat
Berangkat Mijit Pelanggan, Malah Curi Motor
BRI Terkoneksi SIPD, Mudahkan Pengelolaan Transaksi Keuangan
Imam Sudjarwo Terpilih Ketum Ketiga kalinya
Oknum Kepsek dan Korwil Disdik di Wonogiri Bikin Foto Asusila
497 ASN Pemkab Sukoharjo Terima SK Kenaikan Pangkat