Meski Pandemi, Penjualan Hewan Kurban Tetap Marak

user
agus 21 Juli 2020, 23:10 WIB
untitled

MAGELANG, KRJogja.com - Meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19, dan Hari Raya Idul Adha 1441 H Tahun 2020 masih beberapa hari lagi, masyarakat yang memesan dan membeli hewan kurban di Magelang cukup banyak.

Hal ini dibenarkan Wahyono, salah satu penjual hewan kurban yang ada di wilayah Magelang Tengah Kota Magelang, saat ditemui KRJogja.com di lokasi penjualannya, Selasa (21/7/2020). Dikatakan, pihaknya baru dua hari buka, sudah ada 25 ekor kambing yang laku terjual dengan harga bervariasi setiap ekornya. Untuk hewan kurban jenis kambing atau domba, harganya bervariasi. Ada yang Rp 2 juta/ekor dan ada juga yang mencapai Rp 4,5 juta/ekor.

Kambing yang dijual ada yang didapat dari wilayah Purworejo, Grabag Magelang, Kaliangkrik Magelang, Salaman Magelang, Muntilan maupun daerah lain. Hewan kurban tersebut dibeli dan diserahkan ke petani untuk dipelihara, serta baru diambil menjelang Idul Adha seperti sekarang ini. Ada juga yang sudah dipelihara sejak awal.

Dibanding Idul Adha tahun lalu, animo masyarakat masih sama. Dalam waktu 10-15 hari ditargetkan sekitar 200-250 ekor hewan kurban terjual. Ada petugas yang setiap hari melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang dipasarkan.

Secara terpisah Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang Eri Widyo Saptoko mengatakan sejak beberapa hari lalu banyak warga Kota Magelang yang mengirimkan suratnya untuk meminta bantuan pelayanan pemotongan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Magelang. Ini untuk mengurangi dan menghindari terjadinya kerumunan orang di saat pandemi Covid-19. Surat permohonan tersebut sudah beberapa hari lalu masuk, untuk kemudian diinventarisir.

Dikatakan, protokol kesehatan tetap akan diperhatikan dalam proses pemotongan hewan kurban mendatang. Pihaknya juga akan melakukan pemantauan keberadaan hewan kurban yang dipasarkan di beberapa lokasi penjualan hewan kurban di wilayah Kota Magelang. Ini dilakukan untuk menjamin agar keberadaan hewan kurban tersebut harus sesuai ketentuan, termasuk pada sektor kesehatan dan kelayakan jualnya. "Ada tim yang turun ke lokasi-lokasi itu," kata Eri. (Tha)

Kredit

Bagikan