Mbah Gareng, Sapi 'Monster' Terberat se Indonesia

Setyo Hermawan merawat Mbah Gareng. (Foto : Jarot Sarwosambodo)
PURWOREJO, KRJOGJA.com - Siapa yang tidak terkaget-kaget ketika melihat Mbah Gareng satu-satunya 'monster' di kandang Berkah Setia Farm, Desa Depokrejo, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Kulitnya putih keabu-abuan, badannya kekar berotot, dan tingginya sekitar dua meter dari kaki sampai ke punuk. Lebih kaget begitu tahu bobotnya, Mbah Gareng seberat 1.130 kilogram.
Barangkali sapi di atas satu ton adalah sesuatu yang wajar. Tapi biasanya adalah jenis sapi luar, seperti Limousin atau Simental yang kerap dijumpai memiliki bobot di atas seribu kilogram.
Memang sangat jarang ditemukan sapi putih lokal atau jenis Peranakan Ongole (PO) yang bobotnya di atas satu ton. "Kalau di Indonesia bisa dihitung, tidak lebih dari sepuluh ekor yang bobotnya satu ton ke atas, Mbah Gareng ini yang terbukti paling berat," ungkap pemilik Berkah Setia Farm Setyo Hermawan (22), kepada KRJOGJA.com, Selasa (21/07/2020).
Dinobatkannya Mbah Gareng sebagai sapi terberat di Indonesia berawal dari kunjungan pegawai dinas peternakan ke peternakan milik Setyo setelah Idul Adha 2019. Mereka melakukan pengukuran dan pita meteran yang dibawa tidak cukup untuk mengukur tubuh Mbah Gareng.
"Mereka katakan ukuran Gareng sudah oversize dan diusulkan ikut lomba, berhasil menang di Jateng dan dilombakan tingkat nasional, menang lagi. Mbah Gareng dinobatkan sebagai sapi lokal terberat se Indonesia," tuturnya.
Perjuangan Setyo membesarkan sapi berumur lima tahun itu membuahkan hasil. Mbah Gareng laku terjual untuk dikurbankan pada Idul Adha tahun 2020. Seorang pengusaha Jakarta membeli Mbah Gareng dengan harga di atas Rp 100 juta. "Tahun ini Mbah Gareng ada yang beli, tidak apa-apa, saya bentuk monster lagi. Sapi lokal bakalan juga masih ada," tandasnya. (Jas)
BERITA TERKAIT
BKN Gelar CAT Seleksi Penerimaan 4.213 Penyuluh Keluarga Berencana untuk BKKBN
Mendikbudristek: Jangan Gunakan Test Calistung dalam Penerimaan Calon Siswa SD
Transformasi Diklat, Kemenag Luncurkan Digital Learning Center dan Smart Classroom
Alokasi Anggaran Pemerintah Terbatas untuk Membiayai KIP Kuliah
Partai Berkarya Tetap Konsisten Memberikan Pengabdian untuk Bangsa
UAD Bermitra dengan 11 PT Luar Negeri
Tambah Daya Listik Hingga 5.500 VA Kok Cuma Rp 200 Ribu?
Safari Tarawih Di Gedung DPRD Kulonprogo, Pj Bupati Imbau Pejabat Hidup Sederhana
Fatalitas Tinggi Akibat Virus Marburg, RI Waspada
Bertema Budaya, Open Call Layar Anak Indonesiana 2023 Sudah Mulai
Laga PSIS Lawan Persebaya Digelar, Aparat Keamanan Semarang Disibukkan Suporter Bonek
7 Angkringan Enak Harga Terjangkau di Sukoharjo, Cocok untuk Berburu Takjil
Erick Thohir Bertemu FIFA, Cari Solusi Soal Penolakan Timnas Israel
Pemudik Bakal Naik, Ditjen Hubla Turut Berperan Aktif Mempersiapkan Angleb 2023
Ini Bahaya yang Mengintai Jika Menyimpan Bahan Mercon, Simak Sejarahnya
Klaim Bebas BPA Kemasan Non Polikarbonat, Berpotensi Bahayakan Konsumen
Safari Tarawih 1444 H Pemkab Kulonprogo, Ini Jadwalnya
Mengenal Desa Modern Berbasis Digital di Desa BRILian Mijen Kudus
Diduga Salah Tangkap Terdakwa Klithih Gedong Kuning, Ortu Desak Kawalan Kompolnas
Keikutsertaan Timnas Israel Tak Ada Kaitannya dengan Politik RI ke Palestina
Untung yang Tidak Beruntung, Akhiri Hidup Terjun ke Sungai Kalibulan