BLK Pertanian Ajak Pelajari Teknologi Tepat Guna

Demplot sayur di Tawangmangu. (Foto: Abdul Alim)
KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Tengah memusatkan Balai Latihan Kerja pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan di Kabupaten Karangayar. Kursus akan dibuka bagi semua kalangan yang berminat menekuni bidang-bidang tersebut.
Wakil Ketua HKTI Jawa Tengah, Darmadi mengatakan telah mengantongi kesepakatan dengan Pemkab Karanganyar dalam membuka BLK pertaniannya. Wilayah Karanganyar dinilai paling strategis dalam membuka kelasnya. Selain berada di lokasi menjangkau obyek penelitian dan kerja pertanian peternakan serta perkebunan di wilayah eks Karisidenan Surakarta, juga didukung pemerintah daerahnya.
“Rencana ini sudah didukung berbagai universitas yang akan menyumbangkan pakar pengajar di BLK pertanian,” jelasnya kepada wartawan di Karanganyar usai beraudiensi dengan Bupati Karanganyar Juliyatmono di kantornya, Senin (13/7/2020).
Kursus di BLK pertanian direncanakan selama tiga bulan. Para pesertanya tidak dibatasi jenjang pendidikan. Namun harus berkomitmen meningkatkan kapasitasnya untuk memajukan pertanian, perkebunan dan perikanan atau peternakan. Di tahap awal akan diterima 10-20 siswa.
“Lulus dari sini mendapatkan sertifikat pegiat pertanian,” katanya.
Pendidikan non formal di bidang tersebut bertujuan memantik semangat generasi muda menggeluti pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Bidang-bidang usaha tersebut seakan kurang diminati para pemuda di desa. Mereka lebih tertarik berdagang atau merantau. Pendidikan nonformal itu juga mengedukasi cara pengatasi hama pertanian yang selama ini menjadi momok para petani.
Pada kesempatan tersebut Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengapresiasi para pemuda yang masih tertarik pada dunia pertanian. Menurutnya, membangun semangat untuk tertarik pada sesuatu hal positif tidaklah mudah. Selama ini, para petani belajar mengolah lahan secara otodidak.
Harapannya ada sinergitas antara pemerintah dan petani demi ketahanan pangan. Terlebih Karanganyar maju dalam bidang pertanian dan selalu surplus beras.
“Petani ini faktor hajat hidup orang banyak, pemerintah wajib peduli, mendukung dan memfasilitasi petani untuk dapat berkreatifitas dan berinovasi dalam pengembangan pertanian,” tandasnya. (Lim)
BERITA TERKAIT
Travex ATF Jadi Kesempatan Emas Kebangkitan Pariwisata DIY
BKKBN dan BPS Bentuk Desa Cantik
5 Imbauan KBRI Ankara untuk WNI di Turki
Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir di Harlah 1 Abad NU
Diungkap Bea Cukai, Pengiriman Rokok Ilegal Pakai Mobil Pribadi
Sama Seperti Indonesia, Malaysia Juga akan Mengalami Cuaca Ekstrem
Airlangga Resmikan Kawasan Sains dan Teknologi
Gus Miftah Raih Sarjana di Unissula, Sidang Skripsi Bikin Rekor
Warganet Gaungkan Tagar Pray for Turkey di Twitter
Sukseskan Pelaksanaan MBKM, UTY Gandeng 25 Perusahaan
Bapak Tega 'Garap' Putri Kandung Sendiri
Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir Sambut Harlah 1 Abad NU
Wafatnya Pendiri Fo Guang Shan Master Hsing Yun di usia 97 tahun
Presiden Jokowi Kumpulkan Mahfud Md hingga Ketua KPK, Bahas Apa?
Tangkap Komplotan Pencuri Mobil, Anggota Babinsa Terima Hadiah Sepeda Motor
Mulai Tahun Depan Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Negara
Kasus Kekerasan 2019, Hisyam Thole dan Budi Cahyono Berdamai
Semua Lapangan Usaha Positif, Ekonomi DIY 2022 Tumbuh 5,15 Persen
Delegasi ATF Diajak Post Tour Explore Bantul
Waspada Cuaca, Potensi Hujan Lebat di Pegunungan
Post Tour ATF 2023, Pj Bupati Ajak Delegasi Menari dan Makan Durian