Dosen Psikologi Unika Soegijapranata Ujian S3 di Unnes

user
tomi 30 Juni 2020, 08:31 WIB
untitled

SEMARANG,KRJOGJA.com- Dosen Psikologi Pendidikan Unika Soegijapranata Semarang Dra Lucia Hernawati MS Selasa ini (30/06/2020) menjalani ujian disertasi tahap II (ujian terbuka) secara daring atau online melalui Zoom dan Youtube live streaming dari kampus Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes) Jl Kelud.

Mahasiswa Prodi Doktor Pendidikan Bimbingan dan Konseling (BK) Pascasarjana Unnes dengan Promotor Prof  Dr DYP Sugiharto MPd Kons, Kopromotor Dr Drs Edy Purwanto MSi dan Anggota Promotor Dr Awalya MPd Kons ini akan mempertahankan disertasi “Pengembangan Model Konseling Kesehatan berbasis Self-Regulation Untuk Meningkatkan Psychological Well-Being Mahasiswa Di Perguruan Tinggi”.

Tim penguji Ujian terbuka ini akan diketuai Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum, Sekretaris penguji Prof Dr Agus Nuryatin MHum yang juga Direktur Pascasarjana Unnes, Prof Dr Muhammad Japar MSi Kons (Penguji I/penguji Eksternal, dosen Universitas Muhammadiyah Magelang), Prof Dr Mungin Eddy Wibowo MPd Kons (Penguji II/Kaprodi S3 Pendidikan Bimbingan Konseling Pascasarjana Unnes), Prof Dr Ida Zulaeha MHum (Penguji III), Dr Awalya MPd Kons (Penguji IV), Dr Drs EdyPurwanto Msi (Penguji V), dan Prof Dr DYP Sugiharto MPd Kons (Penguji/VI). Design penelitian ini mengadopsi rancangan penelitian dan pengembangan ( R&D) dengan 7 tahap. Analisis deskriptif terhadap kondisi lapangan dan tingkat psychological well-being (PWB) mahasiswa dilakukan sebagai survey awal. Selanjutnya dikembangkan model dan divalidasi dengan evaluasi formatif. Model hipotetik kemudian diuji coba terbatas dengan rancangan randomized pretest-posttest comparison group design.

Menurut Dra Lucia Hernawati MS, fakta di lapangan menunjukkan bahwa layanan konseling bimbingan dan konseling di universitas hanya fokus pada kesehatan mental dengan pemberian konseling individual. Padahal aktivitas akademik dan non akademik berpotensi membuat mahasiswa berpotensi memiliki masalah fisik-mental-sosial. Sehingga tidak cukup hanya membantu mahasiswa fokus pada kesehatan fisik saja namun harus secara komprehensip pada kesehatan fisik-mental-sosial yang diregulasikan pada diri untuk membentuk gaya hidup sehat holistik. Hasil survey awal yang dilakukan pun  menunjukkan layanan konseling yang sudah dilaksanakan di perguruan tinggi belum optimal.

Pada penelitian ini, istri dari Mengku Marhendi dan ibu dari Nadia Shafira Oktaviola dan Ghea Farah Fahira ini telah berhasil menyusun model dan panduan model konseling kesehatan berbasis self-regulation yang mampu meningkatkan PWB mahasiswa. Dra Lucia Hernawati MS menyarankan pada helper (konselor, personil unit layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi) untuk menggunakan model ini sebagai sebuah alternatif untuk meningkatkan PWB mahasiswa. Model ini juga diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti berikutnya.  (sgi)

Kredit

Bagikan