Harga Hewan Kurban di Gunungkidul Mulai Naik

GUNUNGKIDUL, KRJOGJA.com - Harga ternak kurban sapi maupun kambing di Gunungkidul mulai meningkat. Dibanding seminggu yang lalu untuk harga sapi kenaikannya mencapai kisaran 10 - 15 persen, harga sapi yang pekan lalu jenis pejantan Rp 21.000.000 ekor kini naik menjadi Rp 22.000.000 - Rp 23.000.000 per ekor.
Salah seorang pedagang sapi di Wonosari, Suprapto (60) mengatakan kenaikan harga sapi memang terjadi tetapi volume penjualan terjadi penurunan dan tidak seperti tahun lalu. Sekitar satu minggu yang lalu, tanda-tanda akan terjadi kenaikan harga dan volume penjualan terlihat. “Tetapi kemudian kembali menurun khususnya untuk hewan kurban baik sapi maupun kambing,: ungkapnya.
Dengan kondisi ditengah pandemi Covid-19 ini pihaknya tidak yakin penjualan ternak kurban akan berjalan normal. Terlebih saat ini ada imbauan dan saran untuk kurban sebaiknya dikonversi berupa dana dan disalurkan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan. “Kalau bicara harga ada kenaikan antara 10-15 persen,” ujarnya.
Jual beli ternak ditengah pandemi ini memang jauh berbeda dibanding sebelumnya. Selain daya beli menurun banyak warga yang akan melaksanakan kurban sapi maupun kambing sudah jauh-jauh membeli ternak sejak sebelum pandemi Covid-19.
Tahun ini biasanya Idul Adha kurang dari satu bulan sudah terjadi peningkatan transaksi penjualan, bahkan sudah banyak pedagang dari luar DIY mulai berdatangan. Saat ini belum terlihat dan dominasi pedagang masih terbatas lokal di lingkup Provinsi DIY. “Untuk harga ternak indukan dan anakan harganya masih stabil dan tidak ada kenaikan,” ucap Supardi pedagang sapi warga Kapanewon Playen.
Berdasarkan pantauan harga kambing kurban pekan ini yang sebelumnya seharga Rp 1.900.000,- naik menjadi Rp 2.200.000 juta - Rp 2.300.000 untuk kambing indukan justru turun yang semula Rp 1.400.000 menjadi Rp 1.200.000. Untuk sapi indukan kualitas lokal dalam kisaran Rp 12.000.000 - Rp 13.000.000.
Sedangkan sapi indukan jenis keturunan impor hasil budidaya lokal dalam kisaran antara Rp 18.000.000 - Rp 20.000.000. Peningkatan volume penjualan ternak ini diprediksi sekitar minggu pertama Juli bertepatan dengan menjelang tahun ajaran baru untuk biaya sekolah. (Bmp)
BERITA TERKAIT
Pengelolaan Pajak Daerah di Kulonprogo Belum Optimal
Baznas Kulonprogo Target Kumpulkan Zakat Infak Sedekah Rp 15 Miliar
Ribuan Petasan Dalam Empat Dos Gagal Diedarkan
Polresta Cilacap Bedah Rumah Warga Kurang Mampu
Balas Dendam Anak Anusapati, Lanjutkan Perebutan Tahta Singasari
Sering Dilewati Truk Proyek Tol, Jalan di Sumberejo Klaten Rusak Parah
Kekerasan Seksual Terhadap Anak Kembali Terjadi di Wonogiri
Imigrasi Jalin Kerja Sama dengan Australia Bidang Keimigrasian
Pebalap Motor Legendaris Yogya, Irwan Ardiansyah Meninggal Dunia
Patroli Malam Polres Bantul Sikat Miras, Petasan dan Knalpot Blombongan
Satu Buku yang Sudah Ridigitalkan, Hasilkan Inovasi Pemikiran Baru
Cara Bermain Saham dengan Modal Rp 100 Ribu
Sarasehan 'SiBakul', Wujud Dukungan UMKM
Empat Penjual Petasan di Demak Ditangkap, 40 Kilogram Obat Mercon Disita
Tinggalkan Messi, Cristiano Ronaldo Pertajam Rekor Gol
Jadi Khatib Tarawih, Danramil 04 Ingatkan Umat Jaga Toleransi
Surga Tersembunyi di Gunung Kendil, Moyo Bening Wisata Alam Ala Ubud Bali
Shin Tae-yong Galau usai Drawing Piala Dunia U-20 2023 Batal
JJLS dan Ringroad Jadi Sasaran Operasi Cipkon Malam Hari
Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Cek Pengumuman SNBP 2023 Beserta Linknya
Janda Tanpa Suami Melahirkan, Bayi Dibuang