Masuk Yogya Tetap Disaring, Pelonggaran Transportasi Umum Tak Berpengaruh

YOGYA, KRJOGJA.com - Kebijakan Kementerian Perhubungan RI yang melonggarkan transportasi umum ternyata tidak berpengaruh pada aktivitas larangan mudik. Meski demikian, upaya penyaringan kendaraan yang masuk ke wilayah Yogyakarta atau DIY juga tetap dilakukan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogya Agus Arif Nugroho, mengaku tidak ada yang berubah dari kondisi sebelum ada pelonggaran transportasi publik. "Bisa kita lihat pergerakan di stasiun maupun terminal, masih sama seperti kemarin-kemarin. Armada yang masuk ke terminal juga sangat sepi," urainya, Jumat (8/5/2020) malam.
Pelonggaran transportasi publik baik sarana angkutan laut, udara dan darat mulai diberlakukan sejak 7 Mei 2020 lalu. Hal itu pun hanya bagi kepentingan mendesak seperti tim petugas medis, pekerja migran indonesia atau mahasiswa yang menjalai repatriasi dan lainnya. Penggunaan transportasi umum untuk mudik tetap dilarang.
Selain itu, Agus Arif mengaku kecil kemungkinan kebijakan relaksasi transportasi umum itu bakal disusupi oleh pemudik. Pasalnya ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi sebelum memanfaatkan angkutan umun. Antara lain surat tugas, identitas, surat pernyataan bermaterai hingga surat kesehatan negatif Covid-19.
"Diberi kelonggaran toh juga sama saja karena protokolnya juga susah. Makanya kalau disalahgunakan masyarakat untuk mudik sangat sulit. Justru saat ini DIY tengah memperketat penyaringan kendaraan dari luar daerah," urainya.
Staff Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Aji Fajar, juga mengakui kondisi di terminal masih cukup sepi. Armada atau bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang beroperasi juga sangat sedikit, dan hanya terbatas untuk rute Cilacap, Purwokerto, Magelang serta Solo. Setiap penumpang yang baru saja turun dari empat wilayah itu pun mendapat pemeriksaan yang cukup ketat.
Begitu juga Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogya Eko Budiyanto. Pihaknya saat ini belum membuka maupun menerima perjalanan kereta jarak jauh. Rangkaian kereta yang beroperasi pun hanya berupa kereta barang dan KA Prameks. Justru, PT KAI Daop 6 Yogya sekarang juga fokus melayani pembatalan tiket yang diprediksi bisa lebih dari 14.000 pembatalan.(Dhi)
BERITA TERKAIT
Kurikulum Merdeka, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa
IOH dan Ericsson Rampungkan Integrasi Jaringan di Jabodetabek
PKBTS Adakan Lokakarya Sekolah Kader Ki Hadjar Dewantara
Pengurus ORARI Kota Yogyakarta Dikukuhkan
Upaya Keras XL Axiata Hadirkan Internet Tercepat Demi Pelanggan
Dijamu Barito, PSS Ingin Lanjutkan Tren Kemenangan
Peringatan HGN di Alkid, Ada Senam Hingga Konseling Gizi
Polres Purbalingga Ringkus Komplotan Pencuri Lintas Provinsi
'Halu' Jadi Kasatpres RI, Joko Ditangkap Petugas, Ini Tampangnya
UM Purworejo Fasilitasi Sertifikasi Halal untuk Ratusan UMKM
Rahmania Astrini Rilis ‘Ground Zero’ Lagu yang Kental Nuansa R&B Soul
Bungkam Bali United di IBL Seri II, Bima Perkasa Lanjutkan Tren Positif
Erick Thohir Mulai Jaring Masukan Suporter hingga Pemilik Klub
Dear Pisces, Jangan Menekan Pasangan Adan Terlalu Keras
2024, 11 Ribu ASN Pindah ke IKN
Sinetron Tajwid Cinta 30 Januari 2023, Semakin Tegang!
Hakim Kabulkan Gugatan Praperadilan, Pemilik Palm Karaoke Bebas Jerat Tersangka
Cerita Faqih Husein Mahasiswa Difabel UGM yang Buat Accessive.id
Ratusan Anak Yatim di Sleman Terima Santunan
Dead Man Down Aksi Balas Dendam Colin Farrel di Bioskop Trans TV, Ini Sinopsisnya
Rayakan HUT ke 42, Profesi Satpam Makin Diminati