Berkurang, Timbunan Sampah di Sleman Mulai Diangkut ke TPA Piyungan

Sampah yang tidak terangkut menumpuk. (dok)
SLEMAN, KRJOGJA.com - Penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan untuk sementara waktu berpengaruh pada produksi sampah di wilayah Sleman. Namun Senin (13/4/2020) ini berangsur-angsur timbunan sampah baik di transit depo dan truk bisa dibawa ke TPA Piyungan.
Kepala UPT Persampahan Sleman Sri Restuti Nur Hidayah menerangkan, penutupan sementara TPA Piyungan memang mengakibatkan kendala sampah-sampah di wilayah Sleman. Khususnya sampah yang sudah telanjur diangkut tetapi tidak bisa dibuang ke TPA Piyungan. Sehingga kemarin, armada DLH yang sudah terisi sampah ditampung di transfer depo.
"Sama dengan kabupaten/kota lainnya yang membuang sampah di TPA. Hingga kemarin memang belum bisa buang ke TPA. Sementara sampah sebagian berada di transfer depo. Sampah yang belum telanjur diambil dari warga sementara tetep ditampung di rumah masing-masing," terang Sri Restuti saat dikonfirmasi, Senin (13/4/2020).
Menurutnya, kejadian TPA ditutup tidak hanya terjadi sekali ini. Sama dengan kejadian sebelumnya, sampah untuk sementara ditampung di rumah masing-masing. Selain itu juga dibuat surat pemberitahuan tidak bisa melayani pengangkutan sampah karena kondisi TPA sudah diberikan ke semua pelanggan pada tanggal 8 April.
Koordinator lapangan UPT Persampahan Sleman Muh Sholeh menambahkan, TPA Piyungan tutup sejak Rabu pekan lalu. "Namun hari ini semua sudah teratasi dan normal kembali. Sejak subuh, para pekerja sudah menyiapkan sampah agar bisa dibawa ke TPA Piyungan. Sehari bisa tiga kali mengangkut sampah. Jika satu depo ada 5 hingga 7 rit menggunakan dua armada, bisa normal kembali," bebernya.
Sholeh mengungkapkan, dari laporan pekerja pengangkut sampah dari Kabupaten Sleman, kegiatan di TPA Piyungan tergolong normal dan tidak ada antrian panjang truk yang membawa sampah. Di kabupaten Sleman sendiri ada 13 transfer depo dengan kapasitas penampungan sampah mulai dari 5 rit hingga 7 rit. Satu rit nya sekitar 3,3 ton.
"Selama TPA Piyungan libur, sampah yang sudah telanjur dibawa ya 'standby' di atas truk dan pelanggan yang sudah telanjur membawa sampah dibawa ke transfer depo," pungkasnya.(Aha)
BERITA TERKAIT
HMJ Akuntansi Unissula Perluas Kompetensi Fintech
Tim Pemantau Hewan Kurban Diterjunkan Antisipasi Cacing Hati
Standar Bawang Merah dan Pala Indonesia Ditetapkan Jadi Standar Codex
Stunting Bisa Dicegah dengan 4T
Perkuat Peran Perempuan, DPW Unnes Gelar Seminar Pemberdayaan Perempuan
Menaker Apresiasi Perusahaan yang Wujudkan Kenyamanan Bekerja
Kiper Maroko Gagalkan Ambisi Mourinho, Sevilla Rebut Gelar Liga Eropa Kelima Kali
Tren Belajar Baru Self Progress Learning di Era Pasca Pandemi
Target 2030, 6 juta Kendaraan Dikonversi ke Listrik
Justin Hubner Unggah Story di IG berseragam Timnas dengan Emoji, Naturalisasi Lanjut?
Progres Penurunan Stunting Demak Signifikan dengan Pembangunan Lingkungan Sehat
271 Mahasiswa Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan UAA Ucap Janji Pra Klinik
Bantuan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Tak Dikenai Pajak
Ekonomi Nelayan dan Masyarakat Pesisir Terancam Akibat Ekspor Pasir Laut
Penelitian Berakhir pada Publikasi, Warek UAD: Inovasi dan Hilirisasinya Mana?
Magelang Tuan Rumah Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023
Wakapolres Hingga Kapolsek di Polres Sukoharjo Dimutasi
Prioritas Pelayanan Masyarakat, Dibidik Perangkat Desa Malas Kerja
Bhikku Thudong Singgah di Polresta Magelang
Ribuan Umat Katolik Gunungkidul Ikuti Misa Penutupan Bulan Maria
Desa Wisata Bukit Peramun Masuk MURI Sebagai Hutan Digital Berbasis Masyarakat