3 PDP di Cilacap Meninggal, Sosialisasi dan Penyemprotan Digenjot

user
danar 31 Maret 2020, 21:30 WIB
untitled

CILACAP, KRJOGJA.com - Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Cilacap terus meningkat, bahkan PDP yang meninggalpun terus meningkat pula. Kondisi tersebut mendorong Polres Cilacap dan Kodim 0703 serta Pemkab Cilacap terus gencar melakukan sterilisasi wilayah dengan melakukan penyemprotan dan sosialisasi larangan orang berkumpul dalam jumlah banyak, isolasi diri dalam rumah dan maklumat kapolri.

"Kali ini, kami bersinergi kembali dengan Polres dan Pemkab Cilacap dalam meng gencarkan sterilisasi dengan serentak di seluruh wilayah Cilacap dan menggalakan sosialisasi maklumat kapolri," ujar Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf Wahyo Yuniartoto,didampingi Kapolres Cilacap AKBP Dery Agung Wijaya, di sela penyemprotan masal di Cilacap, Selasa (31/03/2020).

Menurutnya, kegiatan penyemprotan masal untuk yang kesekian kalinya, dan hal itu merupakan upaya untuk menekan penyebaran covid-19 di Cilacap. "Kegiatan kali ini lebih diutamakan penyemprotan terhadap benda-benda mati yang bisa dijadikan sarang virus, seperti gang-gang," kata Kapolres Cilacap. Sehingga sebelumnya, pihaknya telah mengimbau masyarakat agar mengosongkan atau menghindari daerah-daerah yang dijadikan sasaran penyemprotan. Karena disinfektan sangat berbahaya pula terhadap kulit manusia.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Cilacap, M Wijaya, mengatakan, sampai dengan Selasa (31/03/2020), jumlah ODP di Cilacap sudah mencapai 683 orang, dengan 80 orang dinyatakan selesai pemantauannya dan 603 masih dalam pemantauan. Adapun jumlah PDP sekarang ini mencapai 34 orang dengan 10 orang dinyatakan negatif, 24 masih menunggu hasil Lab dan 3 orang dinyatakan meninggal, serta yang positif berjumlah dua orang dengan satu pasien masih dirawat dan satu pasien lainnya meninggal.

Menurutnya, baik ODP, PDP maupun PDP yang meninggal di Kabupaten Cilacap meningkat jumlahnya dibanding sehari sebelumnya. Adapun PDP yang meninggal terakhir, seorang laki-laki berusia 19 tahun masuk ke sebuah RS di Cilacap pada Sabtu 21 Maret 2020.

"Pasien datang dengan keluhan demam, beberapa hari kemudian mengeluh sesak napas, dengan riwayat pasien tersebut pernah ke Tangerang yang merupakan wilayah pandemi," katanya.

Pada Minggu malam, kondisi pasien terus memburuk, sehingga sekitar pukul 23.20 wib, pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia. "Kendati telah dilakukan Lab swab, namun sampai saat ini belum hasilnya," lanjutnya.

Dijelaskan, untuk membantu meringankan beban keluarga PDP, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji telah menyerahkan 34 paket bantuan permakanan yang diterima masing-masing camat yang warganya PDP. Terdiri 11 paket bantuan untuk kecamatan di Kota Cilacap dan 23 paket lainnya untuk kecamatan di luar kota.(Otu)

Kredit

Bagikan