Kemenperin Bina Tujuh Ponpes Jadi Santripreneur

user
ivan 14 Maret 2020, 19:41 WIB
untitled

SLEMAN, KRJOGJA.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) memiliki program penumbuhan wirausaha industri baru dari lingkungan pondok pesantren melalui program Santripreneur sejak 2013 lalu. Saat ini Kemenperin menggandeng 7 pondok pesantren.

“Awal tahun 2020 kami telah melaksanakan program ini di Banten dan Tegal, kali ini kami kembali melanjutkan Santri Berindustri melalui Program Penumbuhan Wirausaha Baru IKM Berbasis Pondok Pesantren dalam bentuk bimbingan teknis serta fasilitasi mesin dan peralatan kepada 7 Pondok Pesantren di Provinsi D.I Yogyakarta dan Jawa Tengah,” kata Dirjen IKMA Gati Wibawaningsih di Hotel Royal Ambarukmo, Sabtu (14/03/2020).

Adapun bimbingan teknis (bintek) yang dilakukan yakni IKM makanan ringan kepada Pondok Pesantren Al Hikmah Karangmojo, pengolahan roti kepada Pondok Pesantren Nurul Haromain dan Pondok Pesantren Raudlatul ‘Ulum, serta perbengkelan roda dua kepada Pondok Pesantren Darul Fikr Al Madai, Pondok Pesantren Al Musanni, Pondok Pesantren Darul Quran dan Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro. Ponpes ini tersebar di Sleman, Gunungkidul, Boyolali, Sragen dan Kebumen.

Selain kegiatan bimbingan teknis, Ditjen IKMA juga memfasilitasi mesin/peralatan produksi dan peralatan pendukung lainnya sehingga dapat dimanfaatkan oleh unit bisnis yang ada di pondok pesantren serta meningkatkan kapasitas produksi yang sudah ada. "Dengan jumlah pondok pesantren dan santri yang cukup besar, pondok pesantren memiliki potensi yang strategis untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional," jelasnya.

Berdasarkan data Kementerian Agama, pada tahun 2016 pondok pesantren di Indonesia berjumlah 28.194 yang tersebar di seluruh provinsi dengan total santri sebanyak 4.174.094 santri. “Sejak tahun 2013 hingga saat ini kami telah membina sebanyak 52 pondok pesantren yang tersebar di tujuh provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Lampung, Kalimantan Timur, dan Banten dengan lebih dari 9.348 orang santri melalui pelatihan produksi dan motivasi kewirausahaan,” jelasnya. (Aje)

Kredit

Bagikan